Ikuti Kami

Hasto: Kemajuan Bangsa Butuh Mentalitet Pejuang Anak Muda

Masjid Istiqlal, Monas, Gelora Bung Karno, Gedung MPR/DPR, dan Waduk Jati Luhur dan lainnya dibangun dari hasil kepemimpinan visioner.

Hasto: Kemajuan Bangsa Butuh Mentalitet Pejuang Anak Muda
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan kemajuan Indonesia memerlukan mentalitet pejuang, daya kepeloporan dari segenap rakyat Indonesia, khususnya generasi muda bangsa. 

Baca: Ganjar Bangun Jembatan ke Meksiko Bagi Produk UMKM Anak Muda

“Pendidikan dan kebudayaan Indonesia menjadi topangan kemajuan. Pendidikan yang memerdekakan akal budi, dan kehendak untuk berbakti bagi Ibu Pertiwi. Pendidikan dan kebudayaan yang memerkuat keadaban publik,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/11).

Untuk itu, ia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengedepankan cara pandang ke depan, visioner, menjangkau perspektif waktu 25 hingga 50 tahun, bahkan 100 tahun ke depan. 

“Kita bisa bayangkan, bagaimana Indonesia tanpa Krakatau Steel, Kimia Farma, Semen Gresik, INKA dll sebagai peletak dasar industri nasional yang dibangun dengan semangat berdikari. Bayangkan saat itu banyak kritik ketika Masjid Istiqlal, Gelora Bung Karno dan Monas yang sekaligus menjadi ruang publik dan paru-paru Ibukota yang membanggakan Indonesia di mata dunia dibangun. Saat itu semua dikatakan proyek mercu suar. Kesemuanya adalah keberanian keputusan dari Pemimpin Visioner. Bayangkan tanpa Conference of The New Emerging Forces tidak akan berdiri gedung MPR dan DPR yang melambangkan kepemimpinan Indonesia bagi dunia,” ujarnya.

Menurut Politisi Senior asal Sleman itu, keseluruhan keadaban publik yang dibangun dari kultur bangsa seharusnya mampu melahirkan cara pandang positif. 

Baca: Djarot Ingatkan Kader Berani Keluar dari Zona Nyaman

“Pak Jokowi telah meletakkan dasar kemajuan yang luar biasa. Angkutan publik menjadi jauh lebih nyaman; daerah tertinggal diprioritaskan; kemajuan infrastruktur diprioritaskan. Semua dalam cara pandang 25 tahun bahkan 50 tahun ke depan. Pandangan visioner itulah yang seharusnya kita lihat apa yang dilakukan Pak Jokowi saat ini, sebagaimana kita melihat fundamen nation and character building yang dilakukan oleh Bung Karno. Banyak yang saat itu mengkritik Gelora Bung Karno dan Monas karena cara pandang yang sempit, jangka pendek,” ia menjelaskan.

Untuk itu, Hasto menegaskan PDI Perjuangan terus menggelorakan semangat berkemajuan, dengan tiada henti menggembleng dan memberi ruang bagi para pemuda untuk berproses menjadi pemimpin yang berkarakter dengan cara pandang ke depan, open mind.

Quote