Ikuti Kami

Karna Minta Jatitujuh Jamin Keluarga Petani Yang Terbunuh

Dua petani tebu tewas dalam penyerangan brutal oleh anggota FKamis.

Karna Minta Jatitujuh Jamin Keluarga Petani Yang Terbunuh
Bupati Majalengka, Karna Sobahi.

Majalengka, Gesuri.id - Bupati Majalengka, Karna Sobahi meminta Pabrik Gula Rajawali Jatitujuh memberikan jaminan pendidikan dan kesehatan bagi keluarga dan 5 anak yatim korban kebrutalan sejumlah anggota FKamis, 4 Oktober 2021.

Dua petani tebu tewas dalam penyerangan brutal oleh anggota FKamis. Kedua petani tebu itu, Uyut dan Yayan wafat meninggalkan anak dan istri.

Bupati Majalengka menegaskan jaminan pendidikan untuk anak petani tebu itu harus diberikan hingga anak-anak tersebut bisa menuntaskan seluruh pendidikannya sesuai keinginan dan kemampuannya masing-masing.

Baca: Bupati Indramayu Kutuk Premanisme yang Tewaskan Dua Petani

Hal tersebut disampaikan Bupati Majalengka Karna Sobahi pada rapat dengan anggota DPR RI TB Hasanudin, Forkopimda serta para Kepala Desa Penyangga Pabrik Gula, Jumat (8/10/2021).

Tujuan rapat sendiri, membahas soal konflik lahan yang menewaskan dua warga Majalengka Uyut Suhenda (33) warga Desa Sumber Kulon dan Yayan (40) warga Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh yang dilaksanakan di Gedung Yudha Karya Abdi Negara.

Disampaikan Bupati Majalengka, pendidikan anak yatim harus menjadi tanggungjawab pihak PG Jatitujuh karena Uyut Suhenda dan Yayan ini, meninggal disaat tengah bekerja atas permintaan PG Jatitujuh. 

“Uyut Suhenda memiliki satu anak dan anak yang tengah dikandung tujuh bulan, sedangkan Yayan memiliki lima putra, dua sudah bekerja dan tiga masih sekolah. Jadi lima orang yang harus menjadi jaminan pihak Pabrik Gula," ujar Karna.

BUMN Pabrik Gula juga harus menanggung biaya kelahiran istri dari Uyut Suhenda yang usia kandungannya sudah tujuh bulan.

"Saat ini para keluarga yang ditinggalkan harus mendapat jaminan kesehatan pula dari pihak manajemen PG Jatitujuh. Jika perlu, anak-anak yatim ini bisa dipekerjakan di Pabrik Gula sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya," ujar Bupati Majalengka. 

Hal ini, menurut Bupati Majalengka, harus segera ditindaklanjuti dengan perjanjian yang mengikat antara pihak keluarga dengan PT Rajawali, agar memiliki kekuatan hukum.

Baca: Bupati Majalengka Kutuk Bentrokan Yang Tewaskan Dua Petani

"Hal itu untuk menjaga kemungkinan adanya pihak yang mengingkari perjanjian atau beda kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan PT Rajawali tersebut," ujar Karna. 

Kepala Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh, Carsidik mengungkapkan, pihaknya sudah berupaya menemui pihak manajemen PG Jatitujuh untuk membicarakan persoalan tersebut.

Namun baru sebatas lisan dan belum ditindaklanjuti dengan perjanjian yang bersifat mengikat, mengingat suasana yang belum memungkinkan.

“Itu sudah dibicarakan secara lisan sehari setelah kejadian, kami telah memohon agar PG menjamin biaya pendidikan, kesehatan, serta biaya pemulasaraan jenazah bagi keluarga korban,” ucap Carsidik.

Quote