Majalengka, Gesuri.id - Bupati Majalengka Karna Sobahi menyambut baik rencana pembangunan kampus polteknik manufaktur (Polman) di Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka.
Politisi PDI Perjuangan itu menyebut pendirian Polman Majalengka merupakan "rezeki nomplok".
Proses pembangunan fisik kampus tersebut, kata Karna, akan mulai dilaksanakan tahun ini di Kecamatan Panyingkiran. Telah disiapkan lahan seluas 14 hektare. Biaya pembuatan kampus sekitar Rp300 Miliar.
Baca: Kader Banteng Majalengka Apresiasi Aksi Bang Ara
"Saya dengan Kemendikbud dan Pak Gubernur (Ridwan Kamil), mengadakan MoU untuk akademi polteknik manufaktur di Majalengka. Tempatnya sudah disiapkan hampir 14 hektare. Nanti di sana akan dibuat akademi besar-besaran. Kalau tidak salah nilai hampir Rp300 miliar," kata Bupati, baru-baru ini.
Kehadiran Polman di Majalengka itu, ujar dia, nantinya akan membawa Majalengka sebagai pusat pendidikan di wilayah Ciayumajakuning. Keberadaan Kampus Polman Majalengka akan meningkatkan SDM di wilayah itu.
"Jadi, Majalengka akan jadi pusat di Ciayumajakuning untuk pendidikan manufaktur itu. Ini luar biasa, rezeki nomplok. Tahun ini kita mulai. Tentu kesiapan SDM kita akan semakin banyak, semakin kuat, semakin tinggi," ujar Karna Sobahi.
Terkait disiplin ilmu, Karna menuturkan, rencananya ada 11 program studi. Ke-11 program studi itu akan berorientasi untuk keterampilan mahasiswa, sehingga memiliki daya saing tinggi.
Baca: Sutrisno Serahkan Ratusan Alsintan ke Masyarakat Majalengka
"Programnya lebih mengarah kepada kecakapan hidup yang menghasilkan lapangan kerja nantinya. Banyak keilmuan praktis yang belum ada, pasti oleh Polman akan diadakan di Majalengka. Belasan program," tutur Bupati.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menandatangani serah terima hibah lahan kerja sama antara Pemprov Jabar, Pemkab Majalengka, dan Kemendikbud di kampus 2 Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung, Kamis (25/3/2021).
Kampus 2 Polman rencananya akan dibangun di Kabupaten Majalengka dengan luas 14 hektare tepatnya di Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran. Kampus tersebut diproyeksikan mampu menjawab kebutuhan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan Metropolitan Rebana.
