Ikuti Kami

MY Esti Dukung Kebijakan Mendikbud Basmi Intoleransi

Kurikulum moderasi beragama untuk disisipkan dalam kurikulum Program Sekolah Penggerak, guna memberantas Intoleransi di dunia pendidikan.

MY Esti Dukung Kebijakan Mendikbud Basmi Intoleransi
Anggota Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati.

Yogyakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati menanggapi kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim yang sedang menyiapkan materi kurikulum moderasi beragama untuk disisipkan dalam kurikulum Program Sekolah Penggerak, guna memberantas Intoleransi di dunia pendidikan.

Rancangan materi itu disusun Kemendikbud, bersama dengan Kementerian Agama (Kemenag).

MY Esti mengapresiasi kebijakan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim yang sudah mengakomodir masukan dari berbagai pihak. Masukan itu, ungkap MY Esti, salah satu nya datang dari anggota Komisi X pada saat Rapat Dengar Pendapat terkait dengan pentingnya materi MODERASI BERAGAMA yang mesti diberikan sebagai materi di semua jenjang pendidikan.

Baca: Ali Kalora Ditembak Mati, MY Esti Apresiasi TNI/Polri

"Hal ini berkaitan dengan kondisi dunia pendidikan kita yang harus mendapat perhatian serius terkait dengan paham-paham radikalis baik dikalangan tenaga pendidik maupun pada anak didik. Hal tersebut bisa kita lihat dari hasil penelitian dari berbagai lembaga, yang menunjukkan adanya kenaikan prosentase radikalisme dalam 10 tahun terakhir," ujar MY Esti 

MY Esti melanjutkan,  keputusan Mendikbudristek untuk memasukkan hal tersebut menjadi bagian Kurikulum yang terlebih dulu akan dilakukan di 2500 sekolah penggerak, merupakan langkah nyata Kemendikbud Ristek untuk mengurai dan menjawab salah satu persoalan mendasar di dunia pendidikan.

Karena itu, MY Esti mendukung sepenuhnya agar kebijakan Mendikbudristek itu  segera bisa dilaksanakan secara lebih luas di semua sekolah-sekolah yang ada.

"Muatan kurikulum tentang MODERASI BERAGAMA  harus didukung dengan materi ajar yang sesuai dan tenaga pendidik yang memahami secara utuh," ujar MY Esti.

Seperti diketahui, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyebut pihaknya sedang menyiapkan materi kurikulum moderasi beragama untuk disisipkan dalam kurikulum Program Sekolah Penggerak. 

Sekolah penggerak merupakan program Nadiem yang dibuat untuk mengakselerasi sekolah negeri/swasta untuk bergerak 1 sampai 2 tahap lebih maju.

"Kami sedang merancang materi terkait moderasi beragama bersama Kemenag untuk disertakan di dalam kurikulum Sekolah Penggerak,"kata Nadiem dalam acara Peluncuran Aksi Moderasi Beragama, Kemenag lewat daring, Rabu (22/9).

Menurutnya, moderasi beragama sangat penting diajarkan. Sebab, Nadiem menilai intoleransi beragama merupakan salah satu dari tiga dosa besar pendidikan di Tanah Air.

Baca: Risma Tak Lanjutkan BST COVID-19

"Tiga dosa ada di sistem pendidikan kita saat ini, dan tiga dosa tersebut nomor satu adalah intoleransi, nomor dua adalah perundungan atau bullying dan nomor tiga adalah kekerasan seksual," kata Nadiem.

Nadiem mengatakan, materi moderasi beragama itu akan diuji coba kepada 2.500 sekolah penggerak. Jumlah sekolah tersebut, kata Nadiem, akan akan terus berkembang setiap tahunnya.

Selain itu, konten moderasi beragama juga diberikan kepada para calon guru penggerak pada Program Guru Penggerak Kemendikbud Ristek. Ia menyebut akan menyisipkan topik kebhinekaan dan nilai-nilai moderasi beragama dalam materi pendidikan Guru Penggerak. Guru Penggerak merupakan program yang juga dibuat Nadiem untuk mencetak kader kepala sekolah yang berkualitas.

Quote