Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, menegaskan bahwa penguatan Pancasila bukan hanya wacana, tetapi harus benar-benar diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ia menekankan pentingnya toleransi, gotong royong, serta penggunaan ruang digital yang sehat.
Hal itu dikemukakan dalam Forum Diskusi Publik bertajuk “Penguatan Ideologi Pancasila” Rabu (5/11).
Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan
Forum ini bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila, terutama di tengah tantangan era digital.
Utut menegaskan bahwa perbedaan agama tidak boleh menjadi alasan perpecahan.
“Agama kita, urusan kita. Masjid, gereja, vihara, semuanya harus dijaga dan dihormati. Keyakinan itu membuat kita jadi orang baik, bukan pemicu konflik,” ujarnya.
Ia juga menghimbau dan mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan hoaks atau ujaran kebencian terkait keyakinan orang lain.
Utut menyoroti pentingnya perlindungan anak dari perundungan serta penghargaan terhadap pekerja.
Pegiat Literasi Digital, Dedhy Kurniawan menegaskan Pancasila sebagai Pilar Demokrasi memegang peran vital dalam menjaga demokrasi yang adil dan berkeadilan.
Menurutnya, nilai-nilai Pancasila mendorong perlindungan hak asasi manusia, pengurangan kesenjangan sosial, pembangunan kebijakan publik yang humanis, serta pendidikan HAM sejak dini.
Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan Pancasila di sekolah, keluarga, dan komunitas, termasuk penguatan nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan di kalangan generasi muda.
Paparan Pakar Komunikasi Usman Kansong menegaskan bahwa penguatan Pancasila otomatis memperkuat demokrasi dan HAM.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak
Ia menjelaskan bahwa nilai demokrasi dan HAM tercermin jelas dalam sila-sila Pancasila, seperti: permusyawaratan, penghargaan terhadap perbedaan, perlindungan hak beragama, serta keadilan sosial.
Menurutnya, pemerintahan yang berlandaskan Pancasila akan mampu mendorong pembangunan berkelanjutan yang lebih manusiawi dan inklusif.
Forum ini menegaskan kembali bahwa Pancasila bukan hanya ideologi, tetapi arah hidup bangsa. Dengan memperkuat implementasi Pancasila dalam ruang publik dan digital, Indonesia diharapkan tetap solid, toleran, dan demokratis di tengah perubahan zaman.

















































































