Jakarta, Gesuri.id - Bupati Pelalawan H. Zukri menegaskan kembali arah dan komitmen pembangunan lima tahun ke depan.
Zukri memperkenalkan visi strategis pembangunan daerah yang terangkum dalam tagline Pelalawan Menawan, yaitu “Terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang Maju, Ekonomi Mandiri, Nyaman dan Aman, Bermarwah, serta Berkelanjutan Tahun 2029.”
Menurut Bupati, RPJMD bukan sekadar dokumen, tapi peta jalan yang akan menentukan kualitas hidup masyarakat Pelalawan di masa depan.
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Dalam proses penyusunan RPJMD, keterlibatan semua pihak sangat diperlukan. Bupati Zukri mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari OPD, lembaga, akademisi, tokoh adat hingga pelaku usaha untuk memberikan sumbangsih pemikiran.
“Pembangunan bukan kerja satu orang. Kita butuh kerja bersama, fokus pada hasil nyata yang dirasakan langsung oleh rakyat,” tegasnya.
Salah satu capaian membanggakan yang dipaparkan politisi PDI Perjuangan ini adalah keberhasilan Pemkab Pelalawan menekan angka kemiskinan ekstrem. Dari sebelumnya 6.720 KK, kini tersisa hanya 2.056 KK.
“Kita optimis, kemiskinan ekstrem bisa dituntaskan pada 2025 ini, insyaa Allah,” ujar Zukri optimis.
Meskipun sempat terjadi kenaikan angka kemiskinan secara umum sebesar 3,4% dari 2023 ke 2024, tren 2025 menunjukkan penurunan yang menggembirakan.
Zukri menyampaikan bahwa pembangunan tidak hanya menyangkut infrastruktur, tetapi juga penguatan ekonomi rakyat. Program pemberdayaan terus digalakkan melalui:
Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie
Pembentukan koperasi rakyat, Pelatihan keterampilan kerja, Pendampingan UMKM dan unit usaha kecil dan Peningkatan kualitas layanan sosial.
Komitmen ini bukan hanya janji. Di bawah kepemimpinan Bupati Zukri, arah pembangunan Pelalawan semakin jelas: rakyat sebagai pusat perhatian, dan kesejahteraan sebagai tujuan akhir.
“Mari wujudkan bersama, Pelalawan yang Menawan, Maju dan Bermarwah,”ajak Bupati kepada seluruh peserta Musrenbang yang diikuti oleh jajaran Forkopimda, kepala OPD, camat, tokoh masyarakat, akademisi, hingga perwakilan instansi vertikal. Semuanya duduk bersama membahas rencana besar lima tahun ke depan
