Ikuti Kami

Ansy Lema Berjuang Menangkan Banteng di Pilkada NTT

Kultur di PDI Perjuangan adalah bergotong royong, membantu para kader dan atau kandidat kepala daerah yang diusung partai. 

Ansy Lema Berjuang Menangkan Banteng di Pilkada NTT
Politisi PDI Perjuangan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menyatakan dirinya telah ditugaskan untuk terlibat aktif dalam agenda pemenangan partai dalam Pilkada Serentak 2020, khususnya di NTT. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menyatakan dirinya telah ditugaskan untuk terlibat aktif dalam agenda pemenangan partai dalam Pilkada Serentak 2020, khususnya di NTT.

Ansy menjelaskan, kultur di PDI Perjuangan adalah bergotong royong, membantu para kader dan atau kandidat kepala daerah yang diusung partai. 

Baca: Bagikan Sembako ke PJLP, Yayasan Mahamera Apresiasi Kemensos

Dan pada Pilkada Serentak 2020 ini, PDI Perjuangan mengusung sembilan pasangan calon kepala daerah di sembilan kabupaten di NTT. 

"Saya selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi para calon kepala daerah PDI Perjuangan di daerahnya untuk berdiskusi-tukar pikiran mengenai visi-misi dan berbagai program pro rakyat untuk membangun daerah," ujar Ansy.

Misalnya, sambung Ansy, pada Selasa (27/10) dirinya mengunjungi pasangan SAHABAT (Wily Lay-Ose T Luan) di Kabupaten Belu dan pasangan SEHATI (Krist Praing-David Wadu) di Kabupaten Sumba Timur. 

Sebelum ke Belu dan Sumba Timur, Ansy juga berdiskusi dengan pasangan FRESH (Frengky Saunoah-Amandus Nahas) dari Kabupaten TTU di Kota Kupang. 

"Tidak hanya ke Belu dan Sumba Timur, saya juga telah mengunjungi pasangan HEBAT (Helmut Waso-Anis Tay Ruba) di Kabupaten Ngada, pasangan H2N (Heri Nabit-Heribertus Ngabut) di Kabupaten Manggarai dan pasangan MISI (Maria Geong-Silverius Sukur) di Kabupaten Manggarai Barat," ujar Anggota DPR-RI dari Dapil NTT II itu. 

Baca: Djarot: Maulid Ingatkan Nabi Diutus Bagi Kemerdekaan Marhaen

Ansy pun berkeinginan untuk mengunjungi semua teman kader dan paket usungan partai di NTT. Selain bertukar pikiran, pertemuan itu juga guna menyemangati mereka untuk bekerja keras memenangkan hati rakyat. 

"Terlibat dalam kerja pemenangan partai ini mengingatkan saya pada pengalaman sebagai konsultan politik yang membantu pemenangan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Nurdin Abdullah di Pilkada Sulawesi Selatan 2018," ungkap Ansy. 

Namun, sambung aktivis 1998 itu, kerja-kerja politik pemenangan partai tidak membuat dirinya lupa akan kerja-kerja sebagai wakil rakyat NTT. Dia menegaskan, meneruskan dan mengamplifikasi suara rakyat di Senayan tetap menjadi prioritas. 

Bagi PDI Perjuangan, lanjut Ansy, perebutan kekuasaan elektoral dalam kontestasi politik adalah bagian integral dari kerja politik konkret bagi rakyat, bangsa dan negara. 

Menurut Ansy, hakekat politik adalah menggunakan logika, etika dan estetika dalam alam demokrasi untuk mendapatkan kekuasaan (How to Get the Power). Setelah kekuasaan dalam genggaman, maka kekuasaan menjadi alat untuk mewujudkan tujuan politik, yakni demi kesejahteraan-keadilan masyarakat (How to Use the Power).

"Kerja politik mendapatkan dan menggunakan kekuasaan ini telah saya praktekkan bersama Ahok di Jakarta, Prof. Nurdin Abdullah di Sulsel dan diri saya sendiri saat pemihan legislatif dan kini duduk sebagai anggota DPR RI.  Saya mendukung Ahok dan Nurdin Abdullah menang di Jakarta dan Sulsel agar setelah menang, mereka bekerja untuk rakyat, memberi diri untuk rakyat," ujar Ansy.

Ansy melanjutkan, eksperimen demokrasi politik juga dilakukan sendiri olehnya. Hasilnya, Ansy berhasil duduk sebagai anggota Komisi IV DPR RI dan dengan otoritas yang dimiliki, dia bekerja untuk kemajuan nelayan, petani, peternak dan berjuang menjaga lingkungan hidup NTT. 

"Otoritas politik adalah bentuk simbolik dari kepercayaan rakyat, agar berjuang dan bekerja keras demi tercapainya kesejahteraan mereka," ujar Ansy.

Quote