Ikuti Kami

Gibran, Dhito, Kembang, Bukti Keterbukaan Bagi Pemimpin Muda

PDI Perjuangan yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri itu selalu membuka diri terhadap kepemimpinan muda yang baik.

Gibran, Dhito, Kembang, Bukti Keterbukaan Bagi Pemimpin Muda
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat membuka diskusi virtual di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (24/7). (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan majunya Gibran Rakabuming, I Made Kembang Hartawan, dan Hanindhito Himawan Pramana di Pilkada Serentak 2020 membuktikan bahwa PDI Perjuangan yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri itu selalu membuka diri terhadap kepemimpinan muda yang baik.

Menurut Hasto, Kembang Hartawan adalah calon bupati Jembrana Bali, yang walau masih berusia muda, namun sudah berpengalaman di politik dengan pernah duduk di DPRD hingga menjadi wakil bupati. 

Baca: Gibran Bukan Politik Dinasti, Tapi Politik Berkesinambungan

Sementara Hanindhito, Hasto mengatakan bahwa sejak masih kecil, sudah kerap bersinggungan dengan kegiatan sosial dan politik. Sebab ayahnya Dhito, Pramono Anung, sudah membawa Dhito kecil ke berbagai kegiatan partai. Kini Dhito memenuhi panggilan hatinya dengan maju sebagai calon kepala daerah di Kediri.

"Juga Mas Gibran yang juga sempat mengejutkan banyak pihak karena memilih jalur politik dan kemudian juga masuk di Kota Solo. Tapi yang jelas semua ini menunjukkan bagaimana PDI Perjuangan membuka diri dalam kepemimpinan baik yang berasal dari dalam ataupun kepemimpinan yang diperoleh melalui proses rekrutmen," kata Hasto saat membuka diskusi virtual di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).

Di acara itu, Gibran, Dhito, dan Kembang, hadir sebagai pembicara. 

Dilanjutkan Hasto, sosok seperti Gibran, Dhito, maupun Kembang, seharusnya menjadi inspirasi bagi kaum muda Indonesia agar berpolitik. Bahwa politik itu luas, tidak hanya politik kekuasaan. "Tetapi juga politik ekonomi, politik dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menuju jalan berdikari," kata Hasto.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, yang hadir sebagai narasumber penanggap di acara itu, memberikan sedikit saran untuk Gibran dan kawan-kawan.

Baca: Gibran, Dhito dan Made, Anak Muda Berpolitik, Siapa Takut?

"Tantangan pertama adalah biasanya ditanya, karena usia kita muda, bisamu apa, pengalamanmu apa. Enggak usah tanggapi begitu, bekerja saja tunjukkan kinerjamu. Jangan dengarkan yang meragukan," kata Hendi, sapaan akrabnya.

Dia juga meminta agar Gibran, Dhito, dan Kembang agar bersyukur diusung dari PDI Perjuangan. Hendi mengaku dirinya merasa beruntung, karena meskipun tak pernah berpengalaman politik, tapi saat ditugasi menjadi calon kepala daerah, diwajibkan mengikuti sekolah partai.

Di sekolah partai PDI Perjuangan, kata Hendi, dirinya diajari cara me-manage APBD, ideologi partai, sejarah perjuangan partai, yang nanti diimplementasikan saat memimpin di daerah.

"Saya ingat salah satu mentor kami, Mas Djarot Saiful Hidayat. Beliau bilang, jangan lupa Hendi, APBD harus pro poor dan banyak gunakan untuk belanja langsung, bukan belanja tak langsung. Karena belanja langsung esensinya membangun kota. Dan itulah yang kita lakukan di Semarang," beber Hendi.

Baca: Gibran Rakabuming Raka Bintang di Pilkada 2020

"Lalu berkali-kali soal anggaran pro-poor ditekankan. Dimana masyarakat kecil bisa merasakan kehadiran pemerintah. Dari orang lahir sampai meninggal Pemkot Semarang harus hadir. Jadi melahirkan itu gratis, imunisasi gratis. Sekolah TK, SD, SMP gratis. Swasta sudah 40 sekolah digratiskan," ungkap Hendi.

Quote