Ikuti Kami

PDI Perjuangan Sumbar Takar Ulang Figur Cakada

Pandemi COVID-19 secara tak langsung menjadi ujian bagi calon kepala daerah yang telah menyebutkan dirinya akan berlaga di Pilkada 2020.

PDI Perjuangan Sumbar Takar Ulang Figur Cakada
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumbar Alex Indra Lukman.

Padang, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat (Sumbar) menakar ulang figur calon kepala daerah (cakada) yang mereka dukung dalam Pilkada Sumbar 2020 setelah penundaan tahapan pilkada akibat pandemi COVID-19.

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumbar Alex Indra Lukman mengatakan bahwa pandemi COVID-19 secara tak langsung menjadi ujian bagi calon kepala daerah yang telah menyebutkan dirinya akan berlaga di Pilkada 2020.

“Sebagai partai wong cilik, PDI Perjuangan Sumbar akan menakar ulang figur yang telah mengikuti penjaringan dan penyaringan sebelum penundaan tahapan pemilihan serentak,” katanya di Padang, Jumat (5/6).

Baca: Efek Corona, Belum Ada Rekomendasi untuk Pilkada Torut

Menurut dia, hal itu tidak menutup kemungkinan PDI Perjuangan Sumbar akan memunculkan figur baru selain nama-nama yang telah mengikuti penjaringan dan penyaringan demi menghadapi kontestasi pemilihan, yang tahapanberikutnya mulai 15 Juni 2020.

"Penundaan tahapan pilkada serta munculnya wabah COVID bisa saja terjadi dinamika demokrasi seperti munculnya calon baru karena dianggap ‘lolos ujian’ COVID-19," katanya.

Untuk bisa mengusung pasangan calon, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dalam pilkada, sebuah partai politik mesti menguasai 20 kursi DPRD setempat.

Aturan ini, kata dia, tertuang jelas dalam Pasal 40 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota atau Undang-Undang Pilkada

Apabila tidak memenuhi ambang batas itu, sebuah partai politik mesti berkoalisi dengan peserta Pemilu 2019.

Dalam hal ini, PDI Perjuangan meraih tiga kursi, sama banyak dengan Partai Nasdem dan PKB.

Sementara itu, Partai Gerindra berhasil jadi pemenang dengan perolehan 14 kursi diikuti tiga partai masing-masing meraih 10 kursi, yakni PKS, Partai Demokrat, dan PAN. Selanjutnya, Partai Golkar delapan kursi dan PPP empat kursi.

Secara politis, kata dia, perolehan tiga kursi PDI Perjuangan di DPRD Provinsi Sumbar ini tergolong seksi karena dengan berkoalisi dengan salah satu dari tiga partai peraih 10 kursi parlemen akan membuat gabungan partai ini langsung memenuhi ambang batas pencalonan kepala daerah.

Nama bakal calon gubernur yang telah mengapung dari partai pemilik kursi di parlemen itu, yakni Nasrul Abit dari Partai Gerindra, Mulyadi dari Partai Demokrat, Mahyeldi dari PKS, dan Ali Mukhni dari PAN.

Berikutnya, Partai Golkar, PPP, PDI Perjuangan, PKB, dan NasDem masih belum memastikan figur yang akan diusung nanti.

Baca: Pelaksanaan Pilkada, Djarot: Tergantung Penanganan Corona

Nasrul Abit merupakan petahana Wakil Gubernur Sumbar yang juga mantan Ketua Partai Gerindra Sumbar.

Mulyadi adalah Ketua Partai Demokrat Sumbar yang kini duduk di Komisi III DPR RI.

Ali Mukhni adalah Ketua PAN Sumbar yang tengah menjabat Bupati Padang Pariaman untuk periode kedua kalinya. Begitu juga dengan Mahyeldi yang merupakan petahana Wali Kota Padang sekaligus anggota Majelis Syuro DPP PKS.

Quote