Ikuti Kami

Pendukung Jokowi-Kiai Ma’ruf Diminta Tidak Berpangku Tangan

Hal ini menyusul sejumlah lembaga survei yang menunjukkan pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf unggul dibandung Prabowo-Sandi.

Pendukung Jokowi-Kiai Ma’ruf Diminta Tidak Berpangku Tangan
Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait

Jakarta, Gesuri.id – Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait meminta pendukung Jokowi-Kiai Ma’ruf tidak berpuas diri dan berpangku tangan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Hal ini menyusul sejumlah lembaga survei yang menyatakan pasangan Jokowi-Kiai Ma’rus selalu unggul dengan Prabowo-Sandi.

Baca: Survei SMRC: Jokowi-Ma'ruf Ungguli Prabowo-Sandi

“Kita tahu dalam watu 34 hari lagi, itu adalah waktu yang dinamis. Kita tentu tidak boleh menganggap remeh, tidak boleh sombong dan tetap rendah hati dan waspada,” ujar Ara di kantor SMRC, Cikini Jakarta Pusat.

Ara mengaku kalau fundamental, jaringan dan strategi kampanye Jokowi-Maruf cukup solid dan kuat. Sebab, menurutnya, tidak mungkin elektabilitas Jokowi-Maruf seperti sekarang ini jika fundamental kepemimpinan Jokowi tidak kuat.

“Menurut kami, cukup kuat bisa dijelasin secara terukur dengan data, apa yang dilakukan Jokowi di bidang pendidikan, kesehatan, bagaimana mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Saya rasa itu yang membuat elektabilitas Jokowi tak tergoyahkan,” katanya.

Secara kepribadian, sambung Ara, Jokowi tidak punya masalah. Menurutnya, kepribadian Jokowi yang sabar tetapi tegas membuat rakyat makin percaya.

“Ketegasan ini mulai terbangun setahun ini karena persepsi kepemimpinan itu sangat penting. Dari survei internal kita juga menunjukkan bahwa rakyat melihat Jokowi, bersih, merakyat dan santun,” katanya.

Mengurus Indonesia, kata anggota Komisi XI DPR itu, selain bersih dan merakyat yang sangat penting adalah ketegasan.

“Selain fundamental Jokowi yang kuat juga tim kampanyenya solid. Tidak mudah menyatukan begitu banyak partai besar, partai sedang, partai baru dan relawan itu tidak mudah. Saya pikir Ketua TKN (Erick Thohir) belajar dengan cepat dan bisa mengelola ini dengan baik,” katanya.


Hasil survei SMRC menempatkan elektabilitas Jokowi - Maruf Amin masih lebih unggul 23% dibandingkan Prabowo-Sandi. Dalam survei itu Jokowi-Amin 54,9% suara, sementara paslon 02 Prabowo-Sandi 32,1%. Sedangkan yang belum menentukan (undicided voters) 13%.

Bahkan, bila 13% undecided voters itu pada akhirnya memihak paslon 02, hal itu sama sekali tidak cukup menyalip perolehan suara milik Jokowi - Maruf Amin. Paslon 01 masih tetap unggul sekitar 10% suara.

Survei dilakukan dalam periode 24 - 31 Januari 2019. Populasi survei SMRC adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam Pemilu yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Dari populasi, dipilih 1.620 responden dengan mereka yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.426 atau 88%. Margin of error 2,65% pada tingkat kepercayaan 95%.

Di waktu masa kempanye tersisa, Maruarar menginginkan pemilu damai dan semua pihak menghindari hoaks dan ujaran kebencian. Ia menekankan pentingnya kesadaran bahwa tidak boleh menggunakan rumah ibadah sarana berpolitik praktis bagi agama apapun.

Baca: KH Ma'ruf Yakin Elektabilitas Paslon 01 Terus Meningkat

Hal itu, kata politisi PDI Perjuangan itu, adalah tantangan kepada penyelenggara pemilu dan penegak hukum. Bila ada temuan pelanggaran pemilu harus cepat diproses dan diumumkan kepada publik.

“Siapa yang salah harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Saya rasa masyarakat sangat senang seperti itu. Kalau ada dari pihak kita (yang melakukan pelanggaran) silahkan diproses. Kita tidak akan membela yang salah. Saya pikir posisi Jokowi seperti itu,” katanya.

Quote