Ikuti Kami

Pilih Cucu Wapres, 'Cinta Fitri' Hingga Klop dengan Dr Yessy

"Kita lihat dia (Adly) sosok muda yang kami katakan, bukan karena dia anak atau cucu siapa, kemudian kehilangan haknya untuk dicalonkan."

Pilih Cucu Wapres, 'Cinta Fitri' Hingga Klop dengan Dr Yessy
Ilustrasi. DPP PDI Perjuangan memutuskan untuk mengusung Ahmad Adly Fairuz, cucu Wapres Ma'ruf Amin yang juga dikenal sebagai pesinetron, sebagai calon wakil bupati Karawang bersama Yessy Karya Lianti sebagai calon bupati.

Jakarta, Gesuri.id - DPP PDI Perjuangan memutuskan untuk mengusung Ahmad Adly Fairuz, cucu Wapres Ma'ruf Amin yang juga dikenal sebagai pesinetron, sebagai calon wakil bupati Karawang bersama Yessy Karya Lianti sebagai calon bupati.

Baca: Pilbup Karawang, PDI Perjuangan Usung Yessy & Cucu Wapres 

Ketika ditanya wartawan soal kualitas seorang Adly Fairuz, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tak pertama-tama melihat yang bersangkutan sebagai cucu siapa. Namun justru sosok dan prestasinya di mata publik.

"Kita lihat dia (Adly, red) sosok muda yang kami katakan, bukan karena dia anak atau cucu siapa, kemudian kehilangan haknya untuk dicalonkan, tapi yang penting adalah komitmennya, kesediaannya untuk mengikuti proses," kata Hasto usai pengumuman calon kepala daerah PDI Perjuangan gelombang IV, Jumat (28/8).

"Ketika nama Mas Adly ini dibahas di dalam rapat DPP, ada yang menyampaikan bagaimana almarhum Presiden Habibie ternyata tertarik dengan sosok ini, yang pada saat itu menggemari sinetron Cinta Fitri."

 "Ini buat kami merupakan rekam jejak yang baik. Dan kemudian ketika kami tanya bersama dengan calonnya yakni Dokter Yessy itu sebagai seorang dokter, dokter itukan juga dilatih untuk memahami suatu nilai-nilai kemanusiaan, suatu kerja mulia untuk mengobati orang sakit," tambah Hasto.

Baca: Megawati Ajak Kadernya Patuhi Protokol Kesehatan Covid-19

Dilanjutkan Hasto, bagi pihaknya, pasangan tersebut sangat klop dan siap dididik mengikuti sekolah partai. Dipastikan Hasto, sekolah calon kepala daerah yang untuk pilkada 2020 sudah dilaksanakan dua kali, akan tetap diberikan untuk calon yang bukan kader partai.

"Kami akan mengadakan sekolah partai bagi calon yang diusulkan partai lain dengan tetap menjaga identitasnya sebagai partai lain. Tetapi kami akan coba membahas berbagai hal yang fundamental terkait dengan pemerintahan untuk rakyat itu, pemerintah yang bersih bebas korupsi. Itu kesepakatan kita bersama, perintah Konstitusi, perintah undang-undang, tidak membedakan partai politiknya apa," bebernya.

Quote