Ikuti Kami

Politik Pecah Belah Jatuhkan Eri-Armudji, Rendah Moralitas!

"Apa yang dilakukan mereka dengan merekrut Seno atau Jagad Hariseno adalah langkah panik, karena memang tidak punya rekam jejak unggulan".

Politik Pecah Belah Jatuhkan Eri-Armudji, Rendah Moralitas!
Ilustrasi. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bersama pasangan Calon Wali Kota dan wakilnya untuk Pilkada Surabaya 2020, Eri Cahyadi-Eri Armudji. (Foto: Istimewa)

Surabaya, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat menyatakan pasangan Eri Cahyadi-Eri Armudji di Pilwakot Surabaya terus dikepung, difitnah, dan kubu lawan coba menerapkan politik pecah belah ala Belanda. Masih ditambah dengan politik sembako dan anggaran kampanye yang begitu besar.

Baca: PDI Perjuangan Ajak Warga Surabaya Pilih Dengan Nurani

Namun semua hal itu justru membuat soliditas partainya memenangkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji di Pilwalkot Surabaya semakin kuat. Dukungan masyarakat Surabaya ke pasangan nomor urut 1 penerus Risma tersebut juga makin besar.

“Jurus pemecah belah tidak efektif dan itu justru membuktikan rendahnya etika dan moralitas tim kampanye nomor 2. PDI Perjuangan makin solid," kata Djarot, Minggu (29/11).

"Apa yang dilakukan mereka dengan merekrut Seno atau Jagad Hariseno adalah langkah panik, karena memang tidak punya rekam jejak unggulan. MA-Mujiaman tidak punya narasi dan program yang membawa kemajuan Kota Surabaya. Maka mereka hanya bisa menjelek-jelekkan pihak Risma, Eri dan Armudji. Lihat saja Lagu 'Habisi Risma'. Yang terjadi malah arus balik dan menguatnya dukungan paslon nomor 1," tambah mantan Walikota Blitar, Wagub dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Baca: Puti Guntur Ajak Door to Door Menangkan Eri-Armudji

Senada dengan Djarot, Cucu Bung Karno, Puti Guntur Soekarno juga tidak tinggal diam. Puti mengatakan dirinya tahu persis bagaimana Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mengambil keputusan calon wali kota Surabaya dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. 

"Yang dikedepankan oleh Ibu Megawati adalah kepentingan rakyat Surabaya, kemajuan kotanya, dan Eri dinilai paling pantas melanjutkan kepemimpinan Risma-Wisnu. Ketika Mas Armudji, sosok senior Partai ditetapkan sebagai calon wakil, maka disitulah kepentingan masyarakat Surabaya dikedepankan," ujar Puti dengan penuh semangat.

Perempuan yang juga menjabat Anggota DPR itu melanjutkan, dirinya justru meminta seluruh simpatisan, anggota, dan kader Partai untuk terus berjuang dengan penuh keyakinan bersama rakyat.

"Seluruh simpatisan, anggota, dan kader Partai jangan tolah-toleh. Tetap berjuang untuk menangkan Eri-Armudji. Jangan terpengaruh lawan. Mereka tidak percaya diri," ucap Puti.

"Saya yakin, apa yang disampaikan Saudara Sena tidak banyak pengaruhnya. Kita terus tegak lurus bersama Ibu Megawati untuk kehebatan Surabaya. Mari maju bersama PDI Perjuangan, galang kekuatan rakyat," tambahnya.

Baca: Eri Cahyadi-Armuji Komitmen Dongkrak UMKM Berbasis Kampung

Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi menegaskan, politik segala cara telah dimainkan, sebab apa yang dilakukan kubu MA-Mujiaman telah merendahkan martabat rakyat Surabaya.

"Seakan-akan bagi mereka, bahwa sepertinya pemimpin itu bisa dibeli dengan uang. Mereka lupa bahwa jurus adu domba, pamer mobil mewah, pamer logistik dan pamer lagu 'Habisi Risma' adalah jurus dan strategi kampanye yang jauh dari etika dan moral politik," kata Kusnadi.

"Jiwa kepahlawanan rakyat Surabaya, justru semakin kuat menyatu dengan kepemimpinan Risma, Eri dan Armudji," pungkas Kusnadi.

Quote