Ikuti Kami

Rifqinizamy Tegaskan Politik Uang Masih Jadi Momok Pemilu

Pratek-praktek politik uang menutupi kinerja para anggota dewan dan menimbulkan keputusasaan mereka dalam bekerja melayani masyarakat.

Rifqinizamy Tegaskan Politik Uang Masih Jadi Momok Pemilu
Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda.

Banjarmasin, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda mengingatkan agar pratek-praktek politik uang menutupi kinerja para anggota dewan dan menimbulkan keputusasaan mereka dalam bekerja melayani masyarakat.

“Jangan sampai ada keputusasaan para politisi baik,” tegasnya.

Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan. Berdasarkan catatan lembaga survei, kata Rifqi, persentasi persepsi publik di Kalimantan Selatan memilih karena uang sebesar 72 persen.

Baca: Kasipah Ajak Warga Bersihkan Sungai di Sidoarjo

“Ini merupakan hasil dari beberapa lembaga survei, dan konsisten dari Pileg 2019 sampai dengan Pilkada 2020,” kata legislator Senayan itu.

“Tapi itu kan persepsi, dan kita tidak boleh menghakimi persepsi,” imbuhnya.

Kendati demikian, sambung dia, tidak semua politisi yang terpilih pada Pileg 2019 dan Pilkada 2020 dengan cara money politic.

Baca: Ineu Gelar Sosialisasi Perda No 3 Tahun 2021 di Majalengka

“Apakah dalam Pileg dan Pilkada yang terpilih karena money politic? Kita enggak tahu,” tegasnya.

Sebab itu, dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membenahi bersama persepsi publik tersebut. Agar persepsi publik memilih pemimpin bukan karena uang.

“Tapi karena prestasi dan track record. Jangan sampai ada keputusasaan orang untuk terjun ke politik. Lantaran belum terjun sudah merasa kalah,” pungkasnya.

Quote