Ikuti Kami

Ahok Pilih Dipecat Ketimbang Mengundurkan Diri, Kok Bisa?

Ini merupakan jawaban atas pertanyaan kenapa tak mengundurkan diri dari jabatannya ketika komisaris BUMN dicap sebagai tukang stempel.

Ahok Pilih Dipecat Ketimbang Mengundurkan Diri, Kok Bisa?
Komisaris Utama PT Pertamina (persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Jakarta, Gesuri.id - Komisaris Utama PT Pertamina (persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih memilih untuk dipecat ketimbangkan mengundurkan diri dari jabatan. 

Ini merupakan jawaban atas pertanyaan kenapa tak mengundurkan diri dari jabatannya ketika komisaris BUMN dicap sebagai tukang stempel.

"Kalau saya mundur, itu artinya saya engga menyelesaikan tugas. Tapi kalau saya dipecat lain cerita, lebih baik kita dipecat kan, berarti tidak dibutuhkan. Kalau kita mundur akan ditafsirkan kamu tidak bisa menyelesaikan masalah, kamu takut terus tak mau tanggung jawab," kata Ahok seperti yang dikutip melalui cnbcindonesia.

Baca: Ansy Ungkap Kekagumannya Pada Ahok & Nurdin Abdullah

"Tapi kalau kami sampai dipecat, ya itu tinggal dinilai kenapa kamu sampai dipecat. Kamu nyolong atau buat gaduh," sambungnya.

Sebelumnya, Ahok membongkar stigma bahwa sebagian komisaris BUMN hanya menjadi tukang stempel dan tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menceritakan bahwa pada dasarnya UU Perseroan Terbatas menyebutkan semua perusahaan termasuk BUMN harus memiliki komisaris. Sedangkan dalam penunjukan direksi perusahaan, yang berhak menentukan adalah Kementerian BUMN, bukan Dewan Komisaris.

Kondisi ini menyebabkan langkah direksi yang melompati wewenang komisaris dan 'bermain mata' langsung dengan kementerian. Sedangkan komisaris hanya diminta untuk memberikan persetujuan saja.

"Tapi untuk RUPS itu yang kuasa itu Kementerian BUMN. Jadi kadang-kadang direksi itu bisa langsung main mata dengan KBUMN, kita (komisaris) cuma disuruh stempel," ujar Ahok yang mengaku dicap tukang bikin gaduh karena kerap membongkar masalah di BUMN.

Ahok memang telah menjadi komisaris di Pertamina satu tahun terakhir, namun ini masih menjadi perdebatan di publik. Belum lama ini dia kembali membuat gempar publik dengan memaparkan bobroknya perusahaan tersebut dan malah mendapatkan cemooh publik hingga ada yang meminta dia untuk diganti.

Baca: Berjiwa Besar, Ahok Sambut Baik Kepulangan Rizieq Shihab

Namun demikian, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan pengangkatan Ahok sebagai salah satu sosok penting di Pertamina didasarkan atas track record pekerjaan yang main dan dinilai bersih.

Dia menyamakan penunjukannya ini dengan nama lainnya seperti Amien Sunaryadi yang merupakan mantan wakil ketua KPK dan Chandra Hamzah yang merupakan mantan komisioner KPK.

"Saya rasa sama saya sudah jawab. Figur seperti Pak Ahok, Pak Amien, Pak Chandra Hamzah itu figur-figur yang bersih, figur yang punya track record menghasilkan pekerjaan yang baik, nah karena itu kita angkat. Tentu masing-masing komisaris mempunyai karakter yang berbeda-beda," kata Erick dalam video dari akun Youtube Karni Ilyas Club, dikutip Minggu (1/11).

Quote