Ikuti Kami

Kemandirian Ekonomi Pesantren, Ahok Ajak Tiru Nabi Muhammad

Ahok menilai pesantren harus bisa seperti Nabi Muhammad SAW yang tak hanya berdakwah, namun juga berdagang.

Kemandirian Ekonomi Pesantren, Ahok Ajak Tiru Nabi Muhammad
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Jakarta, Gesuri.id - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai pesantren harus bisa seperti Nabi Muhammad SAW yang tak hanya berdakwah, namun juga berdagang.

Pernyataan ini dilontarkan mantan Gubernur DKI Jakarta mengenai kemandirian ekonomi di pesantren. Menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, 

Kendati begitu, Ahok langsung buru-buru meminta agar pesannya tidak disalahartikan karena menyinggung soal Nabi Muhammad.

Baca: Dahsyat, Ini Gebrakan Baru Ahok di PT Pertamina

"Ini mohon jangan jadi masalah ya. Saya berpikir Nabi Muhammad dulu bukan cuma dakwah ya, tapi juga dagang. Jadi ini jangan dipersoalkan nanti, ini nanti salah menafsirkan dan ribut lagi. Ini saya mohon-mohon maaf ini. Saya bikin disclaimer dulu ini," kata Ahok.

Penggambaran ini, kata Ahok, bertujuan mengingatkan para pesantren agar bisa mencapai kemandirian ekonomi. Menurutnya, seperti yang publik ketahui pesantren umumnya tak memiliki sumber penghasilan tetap.

Berdasarkan pepatah China yang dipegang Ahok, setiap hal harus mempunyai 'sumurnya' sendiri, termasuk pesantren. Dengan begitu, pesantren tak hanya bergantung pada sumber dana yang diberikan pihak lain dan tercapailah target kemandirian ekonomi tersebut.

"Itu yang harus dipikirkan, bagaimana dia bisa mendapatkan suatu penghasilan sendiri, yang sumurnya bisa menghidupi masyarakat di sekitarnya," ujarnya.

Untuk mempunyai sumur sendiri dan mencapai kemandirian ekonomi, Ahok menilai pesantren harus bisa memanfaatkan teknologi. Begitu juga dengan komunikasi dan jaringan yang besar.

Baca: Ini 10 Kalimat Keberanian Ahok, Nomor 4 Bikin Baper

Ia mengatakan masukan ini didapatnya dari hasil berkenalan dengan seorang kiai yang merupakan lulusan Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Tanpa menyebutkan nama, ia mengaku kiai itu merupakan kenalannya dari almarhum Saefullah yang pernah menduduki jabatan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta pada era kepemimpinannya dulu.

"Jadi para santri dilatih bisnis, bukan hanya dilatih kerja, dilatih berbahasa Inggris dengan baik juga, mengerti tentang saham," katanya.

Quote