Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Nurmansyah Tanjung mengungkapkan, kasus hoaks Ratna Sarumpaet (RS) harus menjadi pelajaran penting bagi masyarakat.
Menurutnya, kasus kebohongan Ratna itu telah merugikan banyak orang yang menjadi korban atas informasi palsu yang diberikan Ratna. Terlebih, kasus itu mencuat di tengah-tengah rasa duka Bangsa Indonesia atas bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah.
Baca: Hoaks: Musuh Demokrasi Zaman Now, Selain Politik Uang
"Bela Rasa yang seharusnya untuk korban bencana diubah menjadi skenario bela Ratna Sarumpaet," ujar politisi PDI Perjuangan itu, Jumat (19/10).
Terkait kasus ini, Nurmansyah mengapresiasi Polri atas kecepatannya dalam menindak kasus tersebut. Ia pun tak bisa membayangkan jika Polri tak cepat mengusut dan menemukan kebenarannya.
"Bisa-bisa masyarakat benar-benar terbelah. Apalagi tensi politik makin memanas. Tapi beruntunglah, banyak orang yang peduli untuk mengungkapnya termasuk Dokter Tompi," ungkapnya.
Selain itu, Nurmansya pun mengapresiasi Tompi, dimana sebagai dokter ia cepat tanggap dalam mengkritisi kasus itu.
Sehingga, tak sedikit masyarakat cepat sadar dan tidak menelan mentah-mentah atas informasi yang diterima.
Baca: PDI Perjuangan Komitmen Perangi Hoaks dan Fitnah
"Sebagai dokter, dia bijak. Melakukan analisis awal dari sisi kedokteran sebagai second opinion, di saat yang lain 'terbius' dengan sandiwara Ratna Sarumpaet," katanya.
Lebih lanjut, Nurmansyah berharap, penegak hukum untuk mengusut hingga tuntas sesuai dengan hukum yang ada.
