Ikuti Kami

Bupati Jepara Resmikan Makam Tunggul Wulung

Tunggul Wulung pernah terlibat dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830.

Bupati Jepara Resmikan Makam Tunggul Wulung
Bupati Jepara, Dian Kristiandi.

Jepara, Gesuri.id - Bupati Jepara, Dian Kristiandi meresmikan makam Tunggul Wulung, yang merupakan sosok pejuang kemerdekaan di Tanah Jawa. Makam Tunggul Wulung berada di pemakaman Kristen, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Selasa (29/3). 

Menurut beberapa sumber, Tunggul Wulung pernah terlibat dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830 dan kemudian melarikan diri ke kawasan Kediri. Dalam perjalanan hidupnya, Tunggul Wulung mengalami perjumpaan dengan ajaran Kristen dan menjadi seorang penginjil yang sangat berpengaruh di tanah Jawa.

Baca: Bupati Jepara Diapresiasi Karena Izinkan Pembangunan Gereja

Mas Dian, panggilan akrab Dian Kristiandi, mengatakan, peresmian makam Tunggul Wulung ini sebagai upaya melestarikan dan memberi penghormatan leluhur yang sudah berkontribusi terhadap kemerdekaan Republik Indonesia (RI). 

“Tunggul Wulung dilihat dari perspektif religi, umat nasrani yang memiliki. Tapi semangat dan kepahlawanannya adalah milik bangsa Indonesia,” tutur  Mas Andi. 

Wakabid Kehormatan DPC PDI Perjuangan Jepara itu mengucapkan terima kasih kepada Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (Pewarna) yang sudah mengelar kegiatan napak tilas “Rasul Jawa”, yang ditujukan untuk mengungkap sejarah penginjil dan penginjilan di Nusantara periode 1800-1924. Salah satunya yaitu Tunggul Wulung, yang dimakamkan di Desa Bondo. 

“Saya yakin setelah makam Tunggul Wulung ini dibangun dan dirawat dengan baik, akan lebih dikenal oleh masyarakat luas,” jelas Mas Andi.

Disampaikan Mas Andi, masyarakat Jepara yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budhha, saling hidup rukun dan berdampingan. Mereka saling menjaga dan menjunjung tinggi toleransi umat beragama. Sehingga, tepat jika Jepara ini sebagai miniaturnya negara Indonesia dalam hal toleransi, keberagaman agama dan budaya. 

Baca: Bupati Jepara Diapresiasi Jadi Orang Tua Nikah Massal

Mas Andi juga mengatakan, belum banyak orang yang mengetahui sosok Tunggul Wulung. Untuk itu, perlu dilakukan upaya literasi untuk dikenalkan kepada masyarakat. Memang, pada masa penjajahan, banyak cara dilakukan penjajah untuk mengaburkan keberadaan pejuang yang sudah mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seperti halnya, dengan tidak menuliskan nama di makamnya, atau menyamarkan nama agar tidak diketahui pribumi.  

Beredar tentang siapa sebenarnya Tunggul Wulung. Dalam laporan-laporan dari Residen Jepara pada zaman itu, Tunggul Wulung merupakan seorang petani yang dilahirkan di Kediri, Jawa Timur. Pada 1854, Tunggul Wulung melakukan penyebaran Injil di wilayah Jepara. ia bersama istrinya Nyai Endang Sampurnawati melakukan penginjilan di kawasan Muria.

Quote