Ikuti Kami

Gus Falah Ingatkan Bahaya Defisit Perdagangan Energi

Defisitnya neraca perdagangan Indonesia dari sektor energi harus menjadi perhatian pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait.

Gus Falah Ingatkan Bahaya Defisit Perdagangan Energi
Anggota Komisi VII DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Nasyirul Falah Amru.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Nasyirul Falah Amru mengatakan defisitnya neraca perdagangan Indonesia dari sektor energi harus menjadi perhatian pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait.

“Hal itu disebabkan impor migas kita lebih besar dari pada ekspor. Hal ini yang harus kita tanggulangi dengan berbagai macam cara,” kata pria yang akrab disapa Gus Falah itu.

Baca: Bom di Medan, Gus Falah: Pangkas Habis Bibit Radikalisme!

Gus Falah menegaskan, ketahanan energi Indonesia harus sudah bisa terpenuhi. Hal itu yang akan membuat impor berkurang, serta meningkatkan ekspor. Dengan begitu,  defisit pun bisa ditekan.

Gus Falah pun menilai, terobosan pemerintah dengan menghadirkan energi B10, B20, B30 hingga rencananya sampai B100 merupakan langkah positif guna meningkatkan ketahanan energi nasional. 

“Jadi jangan sampai impor kita lebih tinggi daripada ekspor, itu berbahaya,” tegasnya.

Baca: Ucapkan Salam Agama Lain Bukan Penistaan Agama

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada September 2019  defisit sebesar 160,5 juta dolar AS.

Defisit yang terjadi ini disebabkan oleh defisit sektor migas sebesar 761,8 juta dolar AS. Salah satunya ditunjukkan dengan penurunan ekspor minyak mentah hingga 33 persen.

Quote