Ikuti Kami

Gus Falah: Mafia BBM 'Makan' Solar Nelayan!

Jatah nelayan bahkan dihabisi para pengusaha pemilik kapal besar yang terlibat dalam permainan kotor itu. 

Gus Falah: Mafia BBM 'Makan' Solar Nelayan!
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Lamongan, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menilai sampai saat ini masih ada mafia bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang 'memakan' kuota untuk kalangan nelayan.

Jatah nelayan bahkan dihabisi para pengusaha pemilik kapal besar yang terlibat dalam permainan kotor itu. 

Baca: Survei Jokowi Mampu Tangani Covid Patut Jadi Penyemangat

"Bahkan anggota dewan yang basis pengusaha pasti ikut bermain, " kata Gus Falah, usai membuka Sosialisasi Tugas dan  Fungsi serta Capaian Kinerja BPH Migas di salah satu hall hotel di Lamongan, Senin (19/10).

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, para nelayan sangat ingin mendapatkan solar subsidi lewat SPBN. Sementara kuotanya dengan DKPP. Dan realitanya, ketika kuota habis, nelayan akhirnya harus membeli sendiri ke SPBU.

"Bahkan membeli dengan hutang dulu. Dan ini yang membuat nelayan tidak optimal. Dan rata - rata kuota solar untuk nelayan sudah habis dalam waktu 15 hari," ungkap Gus Falah. 

Praktik hutang bagi nelayan untuk ke SPBU itu terjadi di semua wilayah nelayan, termasuk nelayan Brondong, Blimbing. Gus Falah pun berharap kebutuhan nelayan itu harus terpenuhi.

Dia meminta DKPP harus berkoordinasi dengan Pertamina untuk memenuhi kuota nelayan.

Pihaknya bahkan sudah berupaya sejak lama agar kebutuhan solar bagi nelayan itu terpenuhi.

"Saya usul sudah sejak 2017, dan belum berhasil karena kapal besar ikut ambil ke SPBN, "ungkapnya.

Kondisi ini dinilai Falah karena adanya permainan yang mengakibatkan kuota nelayan selalu tidak mencukupi.

"Dan itu pasti ada permainan, bahkan mereka sudah mengakar, " tandasnya.

BacaBobby: Jangan Mau Dihasut & Dipecah Belah di Pilkada

Untuk meminimalisir permainan kotor itu, menurut Falah, maka harus ditingkatkan peran komisi pengawasan. Kelompok nelayan harus dibangkitkan, selain menambah kuota.

Falah mengakui sangat susah mengatasi mafia BBM jenis solar untuk nelayan. Apalagi mafia itu terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia. 

Namun, dia menyatakan ini bukan kesalahan BP Migas, karena BP Migas tidak hanya mengatur soal solar nelayan saja. 

Gus Falah pun memiliki solusi agar nelayan tidak tergantung pada BBM solar, yakni menggunakan converter kid. Untuk conventer kid, Falah telah mengajukan anggaran 3 kali lipat untuk tahun depan guna membeli 50 ribu converter kid yang akan dibagi pada nelayan.

Bantuan converter kid itu tidak hanya untuk nelayan, namun juga petani tambak. 

"Petani tambak sedang diusulkan conventer kid, termasuk pada petani. Setelah conventer kid nelayan, kemudian petani tambak. Sudah deal," ujar Gus Falah.

Diakuinya,  kebutuhan BBM jenis solar untuk nelayan atau petambak di wilayah utara dan selatan masih kurang.

Secara umum Falah pun berharap penyaluran BBM di Lamongan lancar tidak ada kendala.

Quote