Ikuti Kami

Mantap, Semarang Jadi Wilayah Percontohan Bencana

Keterlibatan pihak luar dalam pengembangan Kota Semarang adalah implementasi konsep Pembangunan Bergerak Bersama.

Mantap, Semarang Jadi Wilayah Percontohan Bencana
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan keterlibatan pihak luar dalam pengembangan Kota Semarang adalah implementasi konsep Pembangunan Bergerak Bersama yang diusungnya.

Sebanyak 3 Kelurahan di Kota Semarang dikembangkan oleh American Red Cross (Palang Merah Amerika) menjadi wilayah percontohan sistem peringatan terhadap bencana, antara lain kelurahan Wonosari, Kalipancur, dan Bendan Duwur.

Baca: Hendi: Butuh Banyak Keterlibatan Wujudkan Semarang Hebat

"Butuh banyak keterlibatan untuk mewujudkan Semarang Hebat," tegas politisi PDI Perjuangan itu saat serah terima hasil kegiatan mitigasi bencana tahap awal (Maret 2017-Juli 2018) di Kelurahan Wonosari, Senin (30/7).

Terkait persoalan kebencanaan, Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi mengatakan, jika dengan upaya Pemerintah Kota Semarang saat ini, sebagian wilayah sudah teratasi. 

Namun dirinya tidak memungkiri bahwa dari sebanyak 177 kelurahan di Kota Semarang, masih ada 58 kelurahan yang memiliki potensi rawan bencana.

Baca: Hendi Ajak Masyarakat Berpartisipasi Kendalikan Harga

"Maka apa yang diberikan American Red Cross ini sejalan dengan harapan kita untuk mengatasi potensi bencana di Semarang, terutama terkait bencana banjir", tutur Hendi.

Lebih lanjut Hendi menuturkan, sebagai wilayah yang dijadikan percontohan, Kota Semarang memiliki tanggung jawab untuk berbagi pengetahuan yang bermanfaat bagi wilayah lainnya.

Salah satu bantuan yang diberikan American Red Cross kepada Kota Semarang sendiri adalah 10 alat pendeteksi banjir yang dapat mengeluarkan sirine untuk memperingatkan masyarakat.

Melalui sistem peringatan dini terhadap datangnya banjir tersebut, masyarakat dapat meminimalisir kerugian yang mungkin ditimbulkan.

Perwakilan American Red Cross, Merry Turnip Saragih mengemukakan bahwa program koalisi kota tangguh yang didukung oleh USAID, CDTC, dan PMI ini diimplementasikan bagi dua kota yaitu kota Semarang dan Ternate.

"Tujuannya untuk membuat suatu model atau contoh bagaimana permasalahan di sebuah kota dapat diselesaikan melalui koalisi kota tangguh. Semua ini dilakukan tidak hanya oleh pemerintah melainkan juga dibantu oleh masyarakat," ujar Merry.

Baca: Hendi Dorong Promosi Wisata Semarang Lewat Film

Menurutnya Semarang memiliki banyak keistimewaan di antaranya masuk ke dalam 100 Kota Tangguh di dunia. Melalui program ini ia yakin akan mendukung status tersebut.

Pada implementasinya tiga kelurahan di Kota Semarang memperoleh bantuan total dana sebesar 1,7 miliar.

Dana tersebut dimanfaatkan untuk pelatihan regional dalam meningkatkan kesadaran dan kesiap-siagaan menghadapi bencana, sosialisasi, diseminasi dan kampanye tentang Kota Semarang Tangguh melalui berbagai media dan sekolah.

Quote