Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, menyoroti pentingnya literasi dan pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf) yang berakar pada keberagaman budaya Indonesia.
Ia menilai, sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau, Indonesia memiliki kekayaan narasi dan potensi lokal yang luar biasa untuk dikembangkan dalam sektor kreatif, termasuk perfilman dan pariwisata.
Baca: Mengenal Sosok Ganjar Pranowo. Keluarga, Tempat Bersandar
“Negeri kita ini bukan kontinen, melainkan negara kepulauan. Dari banyaknya pulau di Indonesia, bisa dibayangkan betapa beragam narasi yang muncul. Literasi yang berangkat dari satu topik saja bisa berbeda di setiap daerah karena local wisdom yang unik,” ujar Samuel dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI bersama Menteri Ekraf, Kamis (6/11/2025).
Samuel menegaskan, sudah saatnya liputan pariwisata dan karya kreatif di pelosok daerah mendapatkan perhatian lebih besar. Ia juga mengkritisi belum tampaknya keberpihakan sektor ekonomi kreatif terhadap potensi di dalam negeri.
“Kami belum melihat keberpihakan Ekraf terhadap konteks lokal. Padahal, dari Papua hingga Aceh, keragaman ini adalah modal emas di tangan,” tambahnya.
Menurutnya, kekayaan alam, budaya, bahasa, serta karakter masyarakat di berbagai daerah merupakan sumber daya penting untuk karya kreatif seperti film, sastra, dan seni pertunjukan.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
“Kalau bicara fitur wajah, kekayaan alam, sinergi, kultur, kebiasaan, bahasa, hingga tampilan, semuanya adalah sumber objek luar biasa untuk karya film. Kementerian Ekonomi Kreatif sebaiknya menjadikan ini bagian dari paparan dan strategi utama,” tuturnya.
Samuel berharap, pemerintah bersama pelaku industri kreatif dapat memperkuat literasi dan mengangkat kearifan lokal agar ekonomi kreatif benar-benar mencerminkan identitas Indonesia yang beragam
