Ikuti Kami

Debat Pilbup Pakai Bahasa Madura, Achmad: Elok Dilestarikan 

"Paling tidak memberikan pemahaman bagi masyarakat untuk mencintai bahasanya sendiri, yakni bahasa daerah".

Debat Pilbup Pakai Bahasa Madura, Achmad: Elok Dilestarikan 
Ketua DPC PDI Perjuangan Perjuangan Sumenep yang juga Cabup nomor urut 01, Achmad Fauzi. (Foto: Istimewa)

Sumenep, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Perjuangan Sumenep Achmad Fauzi berpendapat Bahasa Madura sangat elok untuk tetap dilestarikan.

“Intinya saya mengapresiasi kepada KPU yang sudah mengkonsep acara ini dengan menggunakan bahasa Madura. Paling tidak memberikan pemahaman bagi masyarakat untuk mencintai bahasanya sendiri, yakni bahasa daerah,” sambungnya menjelaskan saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggelar debat putaran kedua Pemilihan Bupati (Pilbup) di Hotel Utami, Senin (23/11) malam.

Baca: PDI Perjuangan Sidoarjo Pelatihan Saksi di 18 Kecamatan

Memang ada yang berbeda pada gelaran debat kali ini, dimana dalam sesi terakhir, pasangan cabup-cawabup wajib menggunakan bahasa Madura.

Usai debat, Politisi PDI Perjuangan yang juga Cabup nomor urut 01 itu menyampaikan apresiasinya tentang segmen menggunakan Bahasa Madura. 

Menurut Achmad, penyertaan bahasa Madura sangatlah penting, yakni sebagai upaya melestarikan kearifan-kearifan lokal dengan bahasa ibu.

“Debat kedua ini tentu sangat memberikan edukasi, mendorong kita untuk menggunakan bahasa Madura. Ini tentu sangat penting untuk Sumenep ke depan ,” kata Achmad Fauzi, Senin malam.

Pria yang karib disapa Bang Uji itu mengajak masyarakat Sumenep untuk tetap mencintai dan melestarikan bahasa Madura secara utuh. Mengingat, bahasa daerah di Kabupaten ujung timur Pulau Madura tersebut lebih halus dibandingkan tiga Kabupaten lainnya.

Pada debat kedua ini, mantan Bupati Sumenep, KH. Ramdlan Siradj yang menyaksikan langsung debat publik, memberikan support kepada calon yang didukungnya, yakni Achmad Fauzi yang pada pilbup kali ini berpasangan dengan Nyai Hj. Dewi Khalifah atau Nyai Eva.

"Saya sebagai orang yang pernah berkhidmat untuk Kabupaten Sumenep ini menilai pasangan Fauzi - Eva lebih memberikan harapan kepada Sumenep ke depan," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka, Bluto, ini.

Menurutnya, komitmen Achmad Fauzi yang ingin melanjutkan dan meningkatkan program kepemimpinan Bupati Sumenep sebelum-sebelumnya dinilai sebagai hal positif.

Baca: Maria Sosialisasikan Empat Pilar RI Pada Petani Bengkayang

"Pada prinsipnya, kepemimpinan itu adalah estafet. Makanya, pemimpin-pemimpin sebelumnya telah melakukan upaya-upaya yang terbaik. Tinggal bagaimana hal-hal yang mungkin kurang, itu disempurnakan. Dikembangkan. Makanya saya menganggap, di Pak Fauzi ini lebih memberikan harapan untuk Sumenep ke depan," tegasnya.

Pemilihan bupati dan wakil bupati Sumenep akan berlangsung pada 9 Desember 2020. KPU Sumenep beberapa waktu lalu telah menetapkan dua pasangan calon.

Dua pasangan calon itu masing-masing ialah Achmad Fauzi - Nyai Hj. Dewi Khalifah nomor urut 1, dan Fattah Jasin - KH. Ali Fikri nomor urut 2.

Quote