Ikuti Kami

Kunjungi Masyarakat Perbatasan, Aksi Karolin Tuai Simpatik

Banyak permasalahan yang dihadapi untuk membuka perbatasan di Sintang di antaranya masalah status lahan yang masuk hutan lindung

Kunjungi Masyarakat Perbatasan, Aksi Karolin Tuai Simpatik
Cagub Kalbar Karolin Margret Natasa

Pontianak, Gesuri.id - Aksi blusukan yang dilakukan Cagub Kalbar bernomor urut dua, Karolin Margret Natasa tidak hanya menjangkau masyarakat perkotaan melainkan sampai ke warga yang tinggal di perbatasan.

Sebagai buktinya, Sabtu (22/4), Karolin mengunjungi masyarakat Desa Wana Bakti, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang yang lokasinya berbatasan langsung dengan Malaysia.

"Sejak tadi malam, di sini hujan lebat, sampai pagi juga masih hujan dan kalau kondisi cuaca sudah seperti itu, jelas ini akan mempengaruhi pada kondisi jalan menuju ke desa ini, dimana banyak yang rusak. Makanya saya bangga dan salut dengan ibu Karolin yang bisa sampai kesini," kata Petinggi Adat Ketungau Tengah, Asih di Sintang.

Baca : Karolin Fokuskan Pembangunan di Pedalaman Kalbar

Dia menyatakan, kedatangan Karolin tentu saja mengejutkan. Untuk itu segenap warga desa siap untuk memenangkan pasangan Karolin-Gidot pada Pilkada Kalbar yang akan dilaksanakan pada 27 Juni mendatang.

"Kami yakin, pasangan Karolin-Gidot bisa melanjutkan program pembangunan yang ada di Kalbar, termasuk di Ketungau Tengah yang selama ini boleh dikatakan belum tersentuh pembangunan," tuturnya.

Menurutnya, sosok Karolin sudah sangat lekat dengan masyarakat Ketungau Tengah, karena bukan kali itu saja Karolin menginjakan kakinya di daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut.

"Kita juga tahu bagaimana ibu Karolin memperjuangkan pembangunan di sini, saat menjadi anggota DPR. Makanya, kami akan mendukung ibu Karolin dan pak Gidot untuk memimpin Kalbar ke depan," katanya.

Baca : Karolin Akan Rujuk Penderita Kanker Ganas ke Jakarta

Cagub Karolin mengatakan, satu-satunya batas negara di Kalbar yang daerahnya belum bisa dibuka adalah daerah tersebut. Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat yang belum bisa merasakan dampak dari pembangunan.

Menurutnya, banyak permasalahan yang dihadapi untuk membuka perbatasan di Sintang di antaranya masalah status lahan yang banyak masuk dalam hutan lindung, selain itu koordinasi antara bupati Sintang dua periode sebelumnya juga sulit dilakukan, sehingga pemerintah provinsi sulit untuk mendorong pembangunan di perbatasan ini.

"Untuk itu, kita harus memecahkan permasalahan ini dan saya siap untuk membantu menyelesaikan permasalahannya. Kita akan mendorong pihak kementerian Kehutanan untuk mengubah status hutan lindung tersebut, agar pembangunan di Ketungau Tengah, Hilir dan Hulu bisa dilakukan," katanya.

Sejauh ini, lanjut Karolin, tiga kecamatan di Sintang yaitu Ketungau Tengah, Ketungau Hilir dan Ketungau Hulu memang menjadi daerah yang bisa dikatakan belum tersentuh pembangunan, dimana kondisi jalan dan jembatan banyak yang rusak sehingga menyulitkan masyarakat disini untuk beraktivitas.

"Ibu dan bapak semua bisa melihat niat saya untuk membangun Kalbar, dengan datang ke sini. Bagaimana perjuangan kami untuk sampai kesini, namun, kondisi ini tidak menyurutkan saya untuk bertemu dengan masyarakat dan melihat langsung kondisi jalan yang ada saat ini, agar ketika menjadi Gubernur nanti, saya sudah tahu apa yang harus dilakukan," tuturnya.

Dia menyatakan tidak ingin memberikan janji politik disini, namun dia ingin menunjukkan niat baik dan keseriusannya untuk membawa perubahan di daerah ini dengan datang langsung menemui masyarakat.

"Jika saya dipercayakan masyarakat untuk menjadi Gubernur Kalbar, saya siap untuk membangun daerah ini.Hal itu tentu bisa dilakukan, karena kita memiliki hubungan baik dengan presiden Jokowi, mengingat kita satu partai," kata Karolin.

Jika menjadi Gubernur Kalbar nanti, dirinya tinggal mendorong kepada peemrintah pusat untuk mempercepat pembangunan di daerah ini. "Masyarakat harus yakin, dengan semangat bersama, kita bisa mewujudkan hal itu," katanya. (ant)

 

Quote