Ikuti Kami

Prasetyo: Suara Banteng di DKI Tergerus Gara-Gara PSI

Hal ini lantaran segmen pemilih PDI Perjuangan dan PSI sama.

Prasetyo: Suara Banteng di DKI Tergerus Gara-Gara PSI
Politisi PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi.

Jakarta, Gesuri.id – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diduga menggerus suara PDI Perjuangan di DKI Jakarta pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019.

Sebelumnya, kursi banteng moncong putih berkurang tiga, dari 28 di tahun 2014 menjadi 25 kursi. Walaupun, secara keseluruhan PDI Perjuangan masih menjadi pemenang di Pileg DKI.

Baca: Soal BTP, PSI Harus Tunjukkan Etika Politik yang Baik

Politisi PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi menilai pemilih PDI Perjuangan menyusut di Pileg 2019 karena ada yang lari ke partai lain. Partai itu adalah pendatang baru, yakni PSI. Ini lantaran segmen pemilih PDI Perjuangan dan PSI sama.

“Ya mungkin segmen pasarnya hampir sama dengan PSI, partai baru yang kebetulan juga mendapat suara (masyarakat). Tapi itu nggak masalah kok,” ujar Pras.

Selain itu, dia menilai tiga kursi PDI Perjuangan hilang lantaran waktu sosialisasi yang masih kurang. 

Apalagi, pileg kali ini digelar serentak dengan pilpres, sehingga fokus masyarakat tertuju pada pilihan presiden.

“Ini pertama kalinya kampanye bareng pilpres dan pileg langsung, jadi kalau saya lihat orang-orang ini lebih fokus kepada presiden 01 atau 02, tapi sudah alhamdulilah kita dipercaya 25 kursi,” tambah dia.

Pras optimistis PDI Perjuangan masih menjadi pemimpin jumlah kursi di DPRD DKI Jakarta. Meski KPU DKI Jakarta masih merampungkan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi.

Baca: Hendrawan Nilai Wajar Dana Kampanye PSI Terbesar, karena…

Ia yakin PDI Perjuangan akan meraih 25 kursi di Pileg 2019. Dengan kata lain, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu kehilangan tiga kursi jika dibandingkan dengan Pileg 2014 lalu.

“Kita kehilangan tiga kursi keliatan dari laporan di pleno KPU, ya itu juga saya terima kasih sekali. Bukan apa-apa, di sini caleg yang enggak kerja untuk lima tahun, ya sanksinya masyarakat nggak akan memilih dia lagi,” kata Prasetio.

Quote