Ikuti Kami

Yeremia: Kasus Gagal Ginjal Akut Harus Jadi Atensi Bersama

Yeremia berharap ke depan kasus gagal ginjal tidak meningkat dan situasi segera normal kembali.

Yeremia: Kasus Gagal Ginjal Akut Harus Jadi Atensi Bersama
Politisi PDI Perjuangan Yeremia Mendrofa (kedua dari kanan) saat menghadiri diskusi Kamisan yang digelar Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten di Sekretariat Pokja Wartawan, Kota Serang, pada Kamis, (3/11). (istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Yeremia Mendrofa menyampaikan kasus gagal ginjal akut menjadi atensi bersama, di tengah kasus Covid-19 telah melandai.

Untuk itu ia berharap ke depan kasus gagal ginjal tidak meningkat dan situasi segera normal kembali.

Baca: Puan Mengaku Sering Bertemu Jokowi Untuk Bahas Ini

“Kita mengimbau kepada masyarakat, khususnya kepada anak. Kalau anak ada gejala demam, batuk dan sebagainya kita imbau jangan panik, tenang dan jangan lengah,” imbau Yeremia yang juga Ketua Komisi V DPRD Banten itu.

Langkah kedua yang mesti dilakukan warga kata dia, jangan mengonsumsi obat apapun, termasuk obat sirup, apalagi didapatkan secara bebas, kecuali anjuran dari dokter.

Di lokasi yang sama Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Banten, Deni Hermawan mengatakan sebanyak 23 anak di Provinsi Banten dilaporkan menderita gagal ginjal akut misterius.

Informasi itu terungkap dalam diskusi Kamisan yang digelar Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten yang bertajuk “Penanganan dan Pencegahan Gagal Ginjal Akut” di Sekretariat Pokja Wartawan, Kota Serang, pada Kamis, (3/11).

Baca: Andreas Harap KLB PSSI Hidupkan Kembali Liga Indonesia

“Hingga tanggal 3 November 2022 ini sudah 23 kasus, 14 orang meninggal dunia,” paparnya.

Kasus tersebut, kata Deni, telah membuka mata masyarakat Banten untuk mewaspadai adanya penyakit serius itu.

“Upaya pemerintah menutup pabrik (obat sirup) itu sebagai langkah serius dalam upaya penanganan,” sambungnya.

Quote