Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI, Irjen Pol (Purn) Drs. H. Safaruddin, kembali menyambangi masyarakat Balikpapan dalam rangka menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk komitmennya dalam memperkuat jati diri dan ketahanan bangsa di tengah berbagai tantangan.
Menurut Safaruddin, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur, empat pilar adalah tiang penyangga yang harus kokoh agar bangsa Indonesia tetap berdiri teguh.
“Bangsa kita akan utuh dan kuat bila pilarnya kuat, sebagaimana sebuah bangunan yang kokoh karena tiangnya kokoh,” tegas Safaruddin di hadapan peserta sosialisasi dikutip Sabtu (9/8).
Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014, setiap anggota MPR RI memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat tentang Empat Pilar MPR, yaitu:
1. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
2. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara
4. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu bangsa
Safaruddin menguraikan bahwa Pancasila merupakan nilai-nilai fundamental yang harus diterapkan dalam kehidupan pribadi hingga kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sila pertama menjadikan kita bangsa yang religius dan toleran. Sila-sila lainnya juga memiliki makna mendalam untuk membangun bangsa yang adil, bersatu, dan sejahtera,” jelas mantan Kapolda Kalimantan Timur tersebut.
Ia juga menekankan bahwa UUD 1945 adalah bukti bahwa kemerdekaan Indonesia bukan pemberian, melainkan hasil dari perjuangan panjang para pahlawan dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Terkait dengan NKRI, Safaruddin menjelaskan bahwa bentuk negara kesatuan dipilih untuk menjaga persatuan bangsa yang sangat majemuk. Dalam sistem ini, satu pemerintahan pusat menjadi pengatur dan pemersatu seluruh wilayah di bawahnya.
Terakhir, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara memiliki arti strategis dalam merawat keberagaman. Meski terdiri dari banyak suku, agama, ras, budaya, dan bahasa, Indonesia tetap satu dalam semangat kebangsaan.
“Kekokohan bangsa ini hanya akan terwujud jika seluruh rakyat memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai dalam Empat Pilar Kebangsaan. Ini bukan sekadar teori, tapi harus menjadi pedoman hidup sehari-hari,” tutup Safaruddin.
Sosialisasi ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat nasionalisme, mempererat persatuan, dan membangun kesadaran kolektif di tengah berbagai tantangan bangsa, baik dari dalam maupun luar negeri.