Jakarta, Gesuri.id - Di tengah berbagai dinamika sosial yang berkembang, penting bagi masyarakat untuk terus memperkuat rasa kebangsaan. Hal inilah yang menjadi latar belakang terselenggaranya kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang dipimpin oleh Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, di Balai Warga, Taman Sari, Jakarta Barat.
Acara ini dihadiri oleh warga sekitar yang tampak antusias mengikuti pemaparan. Mereka berkumpul bukan hanya untuk mendengarkan, tetapi juga untuk berdiskusi dan menggali lebih dalam makna dari Empat Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam pemaparannya, Darmadi menekankan pemahaman terhadap pilar-pilar tersebut bukan sekadar kewajiban formal, melainkan kebutuhan nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
“Kita hidup dalam masyarakat yang sangat beragam. Kalau tidak ada fondasi yang menyatukan, seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, maka perbedaan bisa menjadi jurang pemisah. Karena itu, penting bagi warga memahami bahwa Empat Pilar ini bukan sekadar simbol, tapi penuntun dalam hidup bermasyarakat,” jelasnya dikutip Kamis (7/8).
Darmadi juga mengajak warga untuk melihat nilai-nilai kebangsaan bukan sebagai sesuatu yang jauh atau eksklusif, melainkan sebagai bagian dari keseharian mereka.
“Nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan saling menghargai itu adalah pengejawantahan langsung dari Pancasila. Jadi jangan merasa bahwa kebangsaan itu hanya urusan pejabat atau institusi negara. Justru keberlangsungan Indonesia ada di tangan masyarakat,” tegasnya lagi.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh semangat. Dalam sesi diskusi, beberapa warga turut menyampaikan keresahan mereka terhadap kondisi sosial saat ini, termasuk maraknya konflik di media sosial serta menurunnya rasa saling percaya antarwarga. Darmadi merespons dengan menekankan pentingnya membumikan nilai-nilai Empat Pilar di lingkungan masing-masing.
Melalui tema “Satu Tujuan: Indonesia Maju”, kegiatan ini diharapkan mampu menyentuh kesadaran kolektif warga bahwa masa depan bangsa dibangun mulai dari hal-hal kecil di sekitar mereka. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa semangat kebangsaan harus terus dirawat, tidak hanya melalui wacana, tetapi juga dalam tindakan nyata sehari-hari.