Ikuti Kami

Sofyan Ajak Generasi Muda Miliki Daya Kritis Terhadap Sumber-sumber Bahan Bacaan

Serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai keberhasilan literasi.

Sofyan Ajak Generasi Muda Miliki Daya Kritis Terhadap Sumber-sumber Bahan Bacaan
Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan.

Medan, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan mengajak generasi muda Kota Medan untuk memiliki daya kritis terhadap sumber-sumber bahan bacaan serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai keberhasilan literasi.

"Keberhasilan literasi harus dipraktikan, kita tidak boleh hanya sekedar membaca, menonton dan hanya memahami. Kalau hanya berminat baca saja itu bukan seorang literasi yang hebat,” kata Sofyan Tan dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda di Kota Medan yang dipandu Duta Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Putri Rahmadani Zein, Senin (29/5).

Sofyan menjelaskan, berbicara soal literasi maka generasi muda harus memahami bahwa literasi itu adalah kemampuan skill membaca, mengolah apa yang telah dibaca kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca: Sofyan Tan Dukung Upaya Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah

"Ini berbeda dengan zaman dulu yang mengartikan literasi hanya sekedar membaca, tapi sekarang kita harus mampu mempraktikannya dalam karya nyata terhadap apa yang telah kita baca, itulah yang dimaksud literasi,”jelas Politisi Partai PDI-Perjuangan yang mengenakan baju batik merah ini.

Untuk itu sebagai generasi penerus dan pemimpin bangsa, Sofyan sangat mengharapkan kaum muda harus banyak membaca sebab saat ini minat baca bangsa Indonesia berada di urutan 60 dari 62 negara.” Kalau literasinya kita berada di urutan 62 daripada 70 negara. Dari hitungan survei minat baca kita itu hanya 0,001 persen dari jumlah penduduk kita.Artinya dari setiap 1.000 orang hanya satu saja yang berminat membaca, selebihnya lebih suka gosip,”ungkap Sofyan.

Padahal sebut Sofyan, tingkat kemajuan sebuah negara bisa dilihat dari tingkat minat baca penduduknya, contohnya Amerika dimana setiap orang di negara tersebut setiap tahunnya berhasil menyelesaikan membaca buku antara 10 sampai 20 buku. Selanjutnya negara Jepang penduduknya juga bisa menyelesaikan membaca buku antara 10 sampai 15 buku pertahun.

Baca: Sofyan Serahkan SK Kartu PIP Kepada Pelajar di Tebingtinggi

“Ini menunjukan bahwa tingkat membaca yang tinggi menceriminkan tingkat kemajuan dari sebuah negara. Sebaggai generasi muda kita harus memandang kedepannya karena Indonesia pada tahun 2045 akan memasuki masa kemerdekaan 100 tahun. Jadi generasi muda yang hadir pada hari ini saya perkirakan akan memasuki masa emasnya pada saat itu untuk menjadi seorang pemimpin,”ungkap Sofyan Tan.

Berdasarkan perhitungan Bank Dunia lanjut Sofyan, Indonesia pada tahun 2045 akan menguasai perekonomian dunia pada urutan keempat dengan strategi bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) nya harus sesuai dengan program-program yang dijalankan.

“Salah satunya kita harus mampu menguasai bidang ilmu dan teknologi. Generasi muda Kota Medan harus mampu mengeskplor dari buku-buku yang telah dibacanya agar apa yang dicita-citakan tercapai. Kita jangan hanya bermodal mimpi, sekedar datang untuk kuliah lalu pulang,” tutur Sofyan.

Quote