Ikuti Kami

Bupati Malaka Nyalon Via PDI Perjuangan Bawa Program Ini

RPM sangat cocok dan langsung menyentuh kehidupan masyarakat Kabupaten Malaka.

Bupati Malaka Nyalon Via PDI Perjuangan Bawa Program Ini
Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH (SBS).

Betun, Gesuri.id - Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH (SBS) telah mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Malaka di Sekretariat PDI Perjuangan di Betun, Jumat (20/9).

Lebih lanjut, ia mengatakan akan mengusung program Revolusi Pertanian Malaka (RPM) sebab dinilai sangat cocok dan langsung menyentuh kehidupan masyarakat Kabupaten Malaka.

Demikian dilansir dari likuraionline.com, Sabtu (21/9).

Baca: Pimpinan DPRD Malaka Definitif, DPP Tunjuk Devi Ndolu

Program tersebut dinilai cocok lantaran tanah di Kabupaten Malaka sangat subur. Bahkan, jika dibandingkan dengan daerah lain di Pulau Timor, daerah Malaka merupakan daerah paling subur.

Kepada para wartawan yang bertanya tentang program kerja jika terpilih kembali untuk memimpin Malaka, SBS dengan pasti menjawab bahwa dirinya akan melanjutkan program kerja yang sudah dijalankan selama 5 tahun pertama.

“Kita akan lanjutkan yang sudah ada. Kalau periode pertama kita letakkan fondasi yang kokoh dan dinamis, di periode ke dua kita akan perkokoh”, jawab SBS singkat.

Riilnya, kata SBS, semua program pro rakyat yang sudah dijalankan selama ini akan dilanjutkan, tentu dengan perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu untuk penyempurnaan.

“Prinsipnya program yang kita jalankan selama ini sudah baik dan terbukti bahwa rakyat sudah menikmati hasilnya.

Kalau masih ada kekurangan di sana-sini, kita akan perbaiki. Intinya, tidak ada program yang dijalankan langsung sempurna”, tegas SBS.

SBS mengaku heran mendengar komentar miring tentang program kerja yang sudah dijalanlan selama ini, termasuk RPM. Karena bagi SBS, rakyat itu sendiri yang menjadi implementator dari setiap program. Sedangkan pemerintah hanya fasilitator.

“Kita sudah balik tanahnya secara gratis, siapkan bibit dan pupuk tetapi rakyat tidak tanam atau kalau sudah tanam tidak rawat, itu dijadikan barometer untuk menilai RPM gagal. Apakah pemerintah harus tofa kebun juga?

Baca: TKD Kepulauan Mentawai Targetkan Raih 80 persen Suara

Pemerintah sudah olah tanah, siapkan bibit bawang, siapkan obat dan pupuk tetapi masyarakat tidak tanam bawang atau sudah tanam tetapi tidak bersihkan dan tidak siram lalu kita menilai RPM gagal. Apakah pemerintah yang harus turun untuk siram bawang?”, ujar SBS.

Menurut SBS, hal-hal seperti inilah yang akan dibenahi ke depan. Sedangkan untuk program RPM itu sendiri, SBS mengaku baik karena sudah dijalankan pemerintah sesuai grand design yang disusun Tim Pakar RPM yang nota bene berasal dari kalangan akademisi yang ahli di bidang tersebut.

Quote