Ikuti Kami

DPD PDI Perjuangan Jatim Gelar Fit Proper Tes 53 Balon Kada

Tes 'fit and proper' adalah suatu mekanisme yang diperintahkan oleh DPP PDI Perjuangan.

DPD PDI Perjuangan Jatim Gelar Fit Proper Tes 53 Balon Kada
Ilustrasi. DPD Jatim Gelar Tes Fit & Proper 53 Balon Kepala Daerah.

Surabaya, Gesuri.id - Sebanyak 53 bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mengikuti tahapan tes 'fit and proper' di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Jalan Kendangsari Industri Surabaya, Rabu (18/9).

Demikian dikatakan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim), Kusnadi, dilansir beritajatim.com, Rabu.

Baca: Kusnadi Kembali Jabat Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim

“Pada hari Minggu kemarin, kita sudah melaksanakan fit and proper test bakal 11 calon untuk calon Wakil Bupati Tulungagung. Kemudian pada Rabu hari ini ada fit proper test 53 bakal calon untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk wilayah Dapil Jatim 1 hingga Jatim 8. Seharusnya hari ini ada 61 orang bakal calon, tapi yang hadir 53 orang. Sedangkan, pada Kamis besok ada 65 orang bakal calon,” kata Kusnadi didampingi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari dan pengurus DPD lainnya.

Tes 'fit and proper' adalah suatu mekanisme yang diperintahkan oleh DPP PDI Perjuangan melalui aturan-aturan partai untuk melakukan proses penyaringan tingkat pertama.

“Fit proper test ini bukan ujian, akan tetapi kami mau mendalami kesiapan dan kesungguhan para calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang akan berangkat dari PDI Perjuangan. Kalau mereka dipercaya oleh DPP PDI Perjuangan menjadi calon kepala daerah, apakah mereka benar-benar sudah siap untuk namanya berkontestasi berkompetisi dengan calon-calon yang lainnya ini,” jelasnya.

Baca: Ini Susunan Pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur

Bagaimana dengan mereka yang tidak hadir pada fit proper test? 

“Yang tidak hadir akan kami berikan catatan. Hari ini kami memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tertulis, nanti setelah mereka mengisi seluruh pertanyaan-pertanyaan itu, kami akan dialami lagi secara verbal. Jadi, kita explore lagi apakah memang jawaban-jawaban yang mereka berikan itu hanya sekadar jawaban atau memang itu keluar dari hati nuraninya, dengan segala pertimbangan dan perhitungan, nah inilah nanti yang akan dilakukan pendalaman,” tuturnya.

Quote