Ikuti Kami

Prabowo Tidak Percaya Media Massa, Hasto: Blunder!

Hasto menilai sikap Prabowo yang terbawa emosi ketika media massa tak memuat acara Reuni 212.

Prabowo Tidak Percaya Media Massa, Hasto: Blunder!
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi santai terkait adanya dugaan kemiripan antara Presiden Amerika Donald Trump dan calon Presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto yang menyerang media dan menuduh wartawan saat ini kerap berbohong dan memanipulasi berita.

"Ya kalau mengikuti gaya Trump, jadi capres Amerika saja. Ini capres Indonesia. Indonesia itu beda kulturnya. Kita tuh tidak suka yang model marah-marah," ujar Hasto di kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo no 12, Menteng, Jakarta, Kamis (6/12).

Baca: Pola Kampanye Prabowo Tiru Trump

Hasto menilai sikap Prabowo yang terbawa emosi sebab banyak media tak memuat acara Reuni 212 hari Minggu (2/12) lalu secara proposional bisa menjadi sebuah blunder yang justru merugikan dirinya.

"Kalau kami melihat itu malah blunder," ucap Hasto.

Meskipun demikian, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini tak sepakat jika kemarahan Prabowo dikatakan sebagai upaya penggiringan opini agar masyarakat lebih percaya kepada media sosial dibandingkan media mainstream.

Dia meminta agar kemarahan Prabowo tak perlu ditafsirkan macam-macam. Hasto justru melihat itu sebagai bukti bahwa mantan petinggi kopasus ini tak bisa mengendalikan amarahnya.

"Oh tidak. Jadi dalam pengertian marah ya marah. Jangan dipersepsikan macam-macam. Marah itu tidak bisa mengendalikan emosi. Berarti tidak nyambung. Itu marah," tambahnya.

Sebelumnya, saat menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional, Prabowo nampak kesal kepada awak media. Bahkan dia enggan memberikan keterangan kepada wartawan karena menilai kerja wartawan saat ini tidak netral.

Kekesalannya itu dipicu lantaran dia melihat banyak media yang tak memberitakan acara Reuni Aksi 212 secara berimbang. Dia bahkan menyebutkan wartawan berbohong mengenai jumlah peserta yang hadir.

Baca: Budiman Analogikan Kasus RS dengan Upaya Pemenangan Trump

"Untuk apa wawancara saya, orang kemarin 11 juta kau bilang enggak ada orang," tegas Prabowo di Hotel Sahid, Sudirman, Jakarta, Rabu (5/12).

"Orang kalian bilang hanya 30 ribu orang yang hadir, CNN yang bilang. Ya tapi redaksi kamu bilang enggak ada orang di situ, hanya beberapa puluh ribu. Itu kan tidak objektif, enggak boleh dong. Kebebasan pers, jurnalisme itu harus objektif, memberitahu apa adanya," ucap Prabowo.

Quote