Ikuti Kami

Djarot Blusukan ke Pasar Gelugur Rantauprapat Ketemu Warga

Dalam blusukan itu, Djarot berbelanja buah salak, membeli jeruk dan memakannya

Djarot Blusukan ke Pasar Gelugur Rantauprapat Ketemu Warga
Cagub Djarot Syaiful Hidayat blusukan pasar

Labuhanbatu, Gesuri.id - Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Syaiful Hidayat memanfaatkan liburan akhir pekan ini dengan melakukan blusukan ke Pasar Gelugur Rantauprapat Labuhanbatu Sumut. Di pasar tersebut, Djarot bertemu warga untuk menggali berbagai macam persoalan yang saat ini sedang dihadapi pedagang.

Bersama Ketua DPC PDIP Labuhanbatu H Pangonal Harahap, Djarot berkunjung ke pusat pasar terbesar di Rantauprapat. Para pengunjung pasar pun langsung berbondong-bondong menyalami dan berfoto dengan Djarot.

Melihat blusukan Djarot dan Pangonal ke pasar, pengunjung mengatakan memang seharusnya begitu. Dia mengatakan, jadi pemimpin itu harus melayani. “Harus turun menemui masyarakat,” tutur Tengku Nur Asia, pedagang Pasar Gelugur, Rantauprapat.

Dalam blusukan itu, Djarot berbelanja buah salak, membeli jeruk dan memakannya. Kemudian dia menyapa pedagang gula merah. Ia menjelaskan soal tips memilih gula merah. Menurutnya, gula yang bagus itu yang lembek. Kalau yang keras itu dikhawatirkan pakai pengawet. “Beli lah, Pak, 10 kg,” goda pedagang ke Djarot. “Untuk bikin apa aku sebanyak itu?” kata Djarot tersenyum.

Kemudian Djarot juga singgah ke toko pakaian dan membeli baju kemeja seharga Rp80 ribu. Dia juga membeli kopi Aceh seharga Rp20 ribu per bungkus. Djarot juga menyinggung soal kemasan kopi Aceh yang sederhana.

“Nah, di sinilah pemerintah harusnya hadir untuk melakukan pengemasan yang baik sehingga bisa memberikan nilai tambah dan masyarakat dapat merasakannya. Jadi di situlah peran pemerintah agar dompet warga terisi,” ujarnya.

Di pusat pasar Rantauprapat itu, Djarot kemudian menaiki lantai 2 melalui eskalator. Sesampainya di lantai 2, Djarot melihat aktivitas tidak seramai pengunjung lantai 1. Kemudian dia menyarankan agar perlu pembinaan bagaimana mengubah perilaku pedagang agar lebih memaksimalkan pelayanan.

Kedua, penataan para pedagang. Contoh, jangan menjual dagangan sejenis di dua lantai berbeda. Kalau memang di lantai 2 jual pakaian, maka di lantai 1 jangan ada lagi jual pakaian. Kemudian, ketiga, barang apa yang paling laris? Handphone? Nah silahkan dibuka gerai handphone.

Quote