Ikuti Kami

GMNI Dukung Chrisman Damanik Jadi Stafsus Jokowi

Chrisman Damanik memiliki kompetensi dan layak mengisi pos tersebut.

GMNI Dukung Chrisman Damanik Jadi Stafsus Jokowi
GMNI Dukung Chrisman Damanik Jadi Stafsus Jokowi. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Imanuel Cahyadi menegaskan, sosok yang seharusnya didorong untuk mengisi posisi Staf Khusus (Stafsus) Presiden  adalah orang yang tidak hanya cakap dalam mengemban tugas sebagai staf khusus, namun perlu memahami persoalan empiris bangsa dan dekat dengan rakyat.

“Kami menyampaikan hal tersebut sebagai masukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan Presiden. Kami yakin Bapak Presiden akan memilih orang yang tepat untuk mengisi jabatan Staf Khusus yang baru saja ditinggalkan.” ujar Imanuel. 

Baca: Cocoknya Sejarawan, Filsuf & Teknolog Jadi Stafsus Jokowi

Imanuel menambahkan, pihaknya sudah memiliki alternatif nama yang memiliki kapabilitas untuk mengemban tugas sebagai Stafsus Presiden Jokowi. Ia menyebutkan bahwa Chrisman Damanik memiliki kompetensi dan layak mengisi pos tersebut.

Chrisman dinilai sangat memiliki kapabilitas untuk membantu Presiden Jokowi menjalankan tugas sampai akhir masa bakti pada 2024 mendatang.

Selain pengusaha, lanjut Imanuel, Chrisman juga memiliki pengalaman sebagai aktivis mahasiswa yang kerap membela hak rakyat kecil hingga akhirnya menduduki Jabatan Ketua Presidium GMNI periode 2015-2017. Semangat membantu masyarakat kecil tersebut diteruskan Chrisman dalam aktivitas advokasi hukum melalui LBH Trisakti. 

"Kami yakin dengan segala kompetensi yang dimilikinya, beliau bisa memberi sumbangsih positif bagi Pak Jokowi dan juga bagi masyarakat Indonesia” papar Imanuel. 

Terkait pengunduran diri dua stafsus Presiden sebelumnya, yakni Belva dan Taufan, Imanuel menegaskan peristiwa itu harus dijadikan bahan evaluasi agar kedepannya posisi Stafsus tidak diisi orang yang sarat akan konflik kepentingan.

“Menurut kami pengunduran diri dua Staf Khusus Presiden tersebut adalah bentuk tanggung jawab mereka agar situasi saat ini tidak menjadi polemik berkepanjangan. Kedepannya kita harapkan agar posisi yang ditinggalkan oleh Mas Belva dan Mas Andi dapat digantikan oleh orang yang tepat dan bebas dari konflik kepentingan” ungkapnya.

Baca: Abidin: Kader GMNI Jangan Melenceng dari Ajaran Soekarno

Seperti diketahui, pengunduran diri dua Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Devara dan Andi Taufan, diduga kuat akibat tekanan masyarakat karena keduanya memiliki konflik kepentingan. 

Belva Devara yang merupakan CEO Ruang Guru dan Andi Taufan yang merupakan CEO PT Amartha Mikro Fintek berpotensi memanfaatkan posisinya sebagai Stafsus Presiden untuk mengambil keuntungan dari program pemerintah untuk perusahaan yang saat ini mereka kelola.

Quote