Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Putra Nababan mendorong pemerintah agar data-data talenta dioptimalisasi oleh semua pemangku kepentingan (stakeholder).
Agar sejalan program yang dimana tidak lagi menggunakan skripsi tapi juga terkait dengan project dan prototype dimana ini erat kaitannya dengan dunia pekerjaan dan dengan dunia usaha yang akan di jalankan.
Baca: Putra Nababan Tegaskan Tidak Ada yang Instan di PDI Perjuangan!
"Program ini kedepannya harus sejalan dengan minat dan bakat mahasiswa dan di ujungnya mereka nanti bekerja, dimana mereka menyelesaikan dengan project dan prototyping nanti setelah itu mereka berusaha membuka lapangan pekerjaan dan mereka berkarya itu sesuai dengan talenta mereka dan passion mereka nah ini kalau Indonesia mau take off ya sesuai dengan slogan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf 2019," ungkap Putra dalam Raker komisi 10 bersama Kemendikbudristek di Senayan, Rabu (30/8).
Mantan pemimpin redaksi tv nasional mengungkapkan saat ini yang menjadi tantangan adalah utilisasi dari database talenta tersebut.
"Saya punya bayangan bahwa nanti di tahun 2036 ketika kita memasuki bonus demografi kita bukan hanya sekedar mengisi lapangan kerja yang memang banyak sekali. Saya tidak khawatir dengan lapangan pekerjaannya, tapi yang saya khawatirkan adalah apakah anak-anak kita bekerja sesuai dengan minat dan bakat mereka, isehingga mereka tidak menjadi tukang di negara sendiri," jelasnya.
Baca: Said Puji Kegigihan Gibran Dalam Berpolitik
Dalam rapat tersebut Putra juga menyampaikan jika program 2023 yang baik dan hasilnya memuaskan agar tetap dilanjutkan kedepannya pada tahun 2024 mendatang, misalnya program PIP dan KIPK dimana program tersebut sangat betul terasa bermanfaat.
"Tentunya dari Jakarta saya bisa menyampaikan bahwa ini sangat efektif sekali dan saya mendengar informasi juga teman-teman yang ada di komisi 10 surveinya sangat bagus ini juga adalah satu komunikasi yang cukup baik antara kami dengan konstituen yang ada di masyarakat terutama para orang tua murid di dalam kepedulian mereka terhadap program PIP dan KIPK," tutupnya.
