Ikuti Kami

Yasonna Pastikan Napi di Lapas Sorong Ditangkap Kembali  

Yasonna: Ada yang lari, lebih dari 258 orang lari. Oleh kami sementara sudah bisa diamankan.

Yasonna Pastikan Napi di Lapas Sorong Ditangkap Kembali  
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

Badung, Gesuri.id - Narapidana di Lapas Sorong yang kabur akibat adanya kerusuhan dipastikan telah ditangkap kembali.

"Ada yang lari, lebih dari 258 orang lari. Oleh kami sementara sudah bisa diamankan. Kantor terbakar tapi sel-sel blok sel aman. Jadi kami sudah koordinasi dengan Polda dan Pangdam," ujar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly saat ditemui di Muktanar V PKB, Badung, Bali, Selasa (20/8), dilansir nasional.kompas.com, Rabu (21/8).

Baca: Isu SARA & Papua, Restu: Waspadai Jebakan Perang Proksi
 
Kerusuhan di Lapas Sorong terjadi akibat dampak dari kerusuhan di luar lapas, saat warga memprotes tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur. Yasonna mengatakan, para narapidana di dalam lapas terprovokasi oleh kerusuhan di luar sehingga mereka bertindak anarkistis.

Menurut Yasonna, Kementerian Hukum dan HAM juga bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk menangani masalah tersebut. 

"Sempat juga ada persoalan, sekarang bahan-bahan makanan sulit diantarkan ke dalam karena banyak toko-toko yang masih tutup. Pasar-pasar masih tutup," ucap Yasonna. "Tapi kami sedang bekerja sama dengan pemerintah daerah supaya bisa membantu penanganan masalah tersebut, yang lari akan terus kami kejar," kata politisi PDI Perjuangan ini. 

Lapas Sorong di Kota Sorong, Papua Barat dibakar dan dijebol narapidana setelah terjadi aksi demonstrasi di luar lapas pada Senin (19/8). 

Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto membenarkan adanya pembakaran dan penjebolan Lapas Sorong itu. 

"Betul, telah terjadi pembakaran dan penjebolan tembok lapas sehingga terjadi pelarian. (Total) isi lapas 547 (narapidana), tinggal (di dalam lapas) 289 (narapidana), di luar lapas 258 (narapidana)," kata Ade saat dikonfirmasi, Selasa (20/8).

Menurut Ade, peristiwa itu dipicu lantaran adanya aksi provokasi massa demonstrasi yang sedang melakukan aksi di luar Lapas Sorong. 

"Rangkaian kejadian situasi keamanan di Papua Barat beimbas pada Lapas Sorong," kata Ade. "Mereka (massa) melempari gedung lapas sehingga memprovokasi penghuni lapas, memicu emosi para narapidana," ujarnya. 

Baca: Effendi Duga Benny Wenda Jadi Dalang Kerusuhan Papua

Hal itu, lanjut Ade, yang mendorong terjadinya kerusuhan di Lapas Sorong yang berujung pada perlawanan terhadap petugas, pembakaran lapas dan sebagian narapidana melarikan diri. 

Menurut dia, pada pukul 13.00 waktu setempat terjadi teriakan di dalam Lapas Sorong. Saat itu, petugas dapat meredakan. Kemudian pada pukul 16.15 terjadi pelemparan batu dari samping Lapas Sorong. 

"Sehingga memprovokasi warga binaan pemasyarakatan yang awalnya membalas lemparan jadi beralih melempar dan menyerang petugas," kata dia.

Quote