Jakarta, Gesuri.id - Bacalon Gubernur NTT pada Pilgub 2024, Yohanes Fransiskus Lema yang akrab disapa Ansy Lema hadir di tengah-tengah kader PDI Perjuangan DPC Ende, relawan dan pengurus DPC tiga partai pengusung Ansy-Jane yaitu Partai Hanura, PBB dan Partai Buruh.
Ansy Lema yang didampingi ibu dan pengurus DPD PDI Perjuangan NTT hadir pada kegiatan Konsolidasi DPC, PAC PDI Perjuangan Kabupaten Ende di kantor DPC PD Perjuangan Ende, Jumat (6/9/2024).
Pada kesempatan itu Ansy menceritakan perjalanan dan permenungan panjangnya sebelum memutuskan maju pada Pilgub NTT.
Politisi PDI Perjuangan dan mantan aktivis 98 ini juga menyampaikan serta menjelaskan alasan mengapa memilih Jane Natalia Suryanto untuk mendampinginya di Pilgub NTT 2024. Jane Natalia adalah satu- satunya figur perempuan yang maju di Pilgub NTT.
Ansy Lema mengatakan ia memilih perempuan karena menurutnya banyak masalah di NTT terkait dengan kesejahteraan dan masalah perempuan.
Perempuan kerap kali masih dimarginalkan dan eksistensinya kerap kali dilupakan. Akses terhadap kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan untuk kaum perempuan mesti ditingkatkan.
Terhadap permasalahan yang masih terjadi pada kaum perempuan di NTT maka ia memilih Jane Natalia Suryanto menjadi partnernya melihat persoalan atau permasalahan tersebut.
“Saya memilih Kaka Jane dan berharap menjadi partner yang akan peduli terhadap isu -isu perempuan,” katanya.
Ansy Lema juga mengatakan jika diberikan amanah oleh tuhan dan rakyat NTT menghendaki maka pemerintah Ansy-Jane menjadi pemerintah yang menghiraukan dan peduli terhadap isu – isu perempuan.
“Kesejahteraan perempuan mesti diperhatikan karena terkait erat dengan masa depan NTT. Mama tolong mama dan perempuan bantu perempuan,” ucapnya.
Ansy juga mengatakan sebagai politisi ia menyaksikan betul proses pembuatan kebijakan negara ini. Prosesnya memang mulai dari bawah seperti Musrenbang namun faktanya dalam proses itu kaum laki- laki lebih banyak berbicara dan berperan sehingga kebijakan itu biasgender.
“Saya pilih Kaka Jane Natalia adalah bentuk pengarusutamaan gender dan mari kita bersama membangun NTT,” tuturnya.
Dihadapan kader PDI Perjuangan, pengurus DPC Partai Pengusung dan relawannya Ansy menegaskan baginya Ende bukan sesuatu yang asing. Ende adalah tanah leluhurnya maka Ansy-Jane harus menang besar di Ende.
“Ende bagi saya bukan sesuatu yang asing, Ende adalah tanah leluhur saya. Ansy-Jane harus menang besar di Ende karena ini waka kita,” ungkapnya.
Ansy juga mengatakan dirinya maju jadi Gubernur NTT bukan karena ambisi pribadi tetapi tugas baru yang harus dijalankannya setelah melalui kontenplasi.
“Beta Cinta NTT maka beta harus tinggalkan zona nyaman di Jakarta demi NTT dan memberi diri untuk rakyat NTT,” ujarnya.
Diketahui Ansy Lema adalah politisi PDI Perjuangan yang menjabat sebagai anggota DPR RI dari Dapil NTT dan terpilih kembali pada pileg 2024 lalu. Ansy Lema mengundurkan diri karena maju di Pilkada Ende.
Para ketua dan sekretaris DPC Partai Pengusung Ansy-Jane di Kabupaten Ende pada kesempatan itu telah menegaskan memenangkan paket ini di Kabupaten Ende.
“Kita tegak lurus dan para kader ingat itu. Kita bergerak dan menangkan kaka Ansy-Jane di Ende,” pungkasnya.
Sumber: florespos.net