Surabaya, Gesuri.id - Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Armuji optimistis mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan sebagai partai tempatnya bernaung selama bertahun-tahun.
Di Pilwali Surabaya nanti, ia akan berpasangan dengan Eri Cahyadi sebagai Calon Wali Kota.
Baca: Pilwali Surabaya, DPC Siap Menangkan Cawalkot Pilihan DPP
Namun saat acara sosialisasi dukungan terhadap pasangan Eri Cahyadi-Armuji, kegiatan itu disorot Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya.
Pihak Bawaslu mendapat laporan dari kegiatan yang digelar di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor.
Meski Eri Cahyadi tidak berada di lokasi, namun pencantuman nama dan gambar sarat bermuatan politis.
Posisi Eri merupakan ASN Pemkot Surabaya. Selain itu, peserta sosialisasi merupakan kader Bumantik binaan Pemkot Surabaya.
"Ada laporan masuk dari Panwascan Gubeng (terkait acara itu). Salah satu komisioner Bawasli, Pak Dayat, juga ada di lokasi saat itu," ujar Agil Akbar Ketua Bawaslu Surabaya, Selasa (21/1).
Agil menyatakan, laporan dari masyarakat ini akan segera ditindaklanjuti. "Akan segera kita plenokan. Paling cepat Kamis nanti kita plenokan lalu kita proses. Nanti lah kita beri perkembangannya," pungkasnya.
Diketahui, pasangan dari Birokrasi dan Politisi ini gencar disebut bakal menjadi pasangan Cawali-Cawawali dalam Pilwali Surabaya 2020.
Terkait acara yang menjadi masalah itu pun, Armuji menegaskan jika hal itu merupakan inisiatif dari masyarakat yang menginginkan dirinya maju untuk mendampingi sosok Eri Cahyadi.
Baca: Eddy: Tak Benar Ning Lia 'Calon Boneka' di Pilwali Surabaya
Terpisah, dikonfirmasi terkait pelaporan tersebut Armuji menanggapi santai."Biarin. Kalau dipanggil ya Saya datangi. Itu kan orang yang iri saja. Wong belum masa kampanye juga," jawabnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan, konfirmasi terhadap Eri Cahyadi masih belum mendapat respon. Nomer ponsel Eri dalam kondisi tidak dapat dihubungi.