Ikuti Kami

Koster Sebut, Bali Butuh Pemimpin Tegas Bukan Pencitraan

"Bali butuh pemimpin tegas dan berani, bukan pemimpin pencitraan. Kalau tidak bisa tidur saja di rumah

Koster Sebut, Bali Butuh Pemimpin Tegas Bukan Pencitraan
Cagub Bali yang diusung PDI Perjuangan Wayan Koster/Istimewa

Denpasar, Gesuri.id - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menegaskan bahwa Bali membutuhkan gubernur yang tegas dan berani. Jadi jika ada calon gubernur yang hanya melakukan pencitraan maka sebaiknya tidak usah jadi gubernur di Bali.

"Bali butuh pemimpin tegas dan berani, bukan pemimpin pencitraan, tidak mau ambil risiko. Kalau tidak mau ambil risiko, tidur saja di rumah," kata Koster di Gedung Serbaguna Banjar Wangaya Kaja Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (6/4).

Baca : Alumni ITB Bali Dukung Koster-Ace Jadi Gubernur

Untuk itu, Koster siap pasang badan jika ada seseorang yang hendak merusak citra Bali. Dia pun langsung tegas menyebut orang yang berniat merusak Bali maka harus berhadapan langsung dengannya. "Saya sekala niskala siap. Saya berserah diri, lascarya. Kalau ada intervensi yang akan merusak Bali, saya akan hadapi. Silakan berhadapan dengan saya," tegas Koster.

Kemarin Koster menghadiri simakrama dengan warga dari tiga desa di Kecamatan Denpasar Utara yang dihadiri ratusan warga dari Desa Pakraman Dangin Puri Kauh, Desa Pakraman Dangin Puri Kaja dan Desa Pakraman Dauh Puri Kaja.

Dia pun mengulangi lagi komitmenya untuk menjaga Bali agar tidak dirusak oleh tangan-tangan usil yang tidak bertanggungjawab. Karena itu Bali harus dikelola dengan konsep one iland one management.

Baca : Majukan Buleleng, Koster Siapkan Hal-Hal Ini

"Kami ingin membangun Bali ini terintegrasi, satu kesatuan wilayah, satu pulau, satu kebijakan dan satu tata kelola," papar Koster. Meski ada undang-undang pemerintahan daerah yang mengatur kewenangan antara provinsi dan kabupaten/kota, namun konsep itu tetap bisa dijalankan dengan pola satu jalur. "Kalau pemimpinnya bisa mengarahkan kebijakan menjadi satu kesatuan, itu bisa dilakukan. Kalau satu jalur, Bali ini indah," tutur dia.

Ke depan, ada lima program prioritas dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Pertama pangan, sandang dan papan. Kedua, kesehatan dan pendidikan. Ketiga, jaminan sosial dan tenaga kerja. Keempat, adat, agama, tradisi, seni dan budaya. Terakhir adalah industri pariwisata.

"Yang tak kalah pentingnya juga adalah pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara yang terintegrasi. Semua potensi sudah kami petakan di masing-masing kabupaten/kota," katanya.

Quote