Ikuti Kami

Rahmad: Ayo Dukung Wujudkan Vaksin Buatan Dalam Negeri!

Rahmad mempertanyakan pihak-pihak yang tak berkompeten di bidangnya memandang kehadiran Vaksin Nusantara dengan cara pikir yang negatif.

Rahmad: Ayo Dukung Wujudkan Vaksin Buatan Dalam Negeri!
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo mengajak semua eleman bangsa mendukung terwujudnya produksi vaksin COVID-19 buatan dalam negeri.

Penegasan disampaikan Anggota Komisi DPR yang membidangi Kesehatan dan Ketenagakerjaan ini menyusul kritik bahkan pernyataan nyinyir sejumlah pihak tentang kehadiran Vaksin Nusantara yang saat ini sudah masuk pada tahap uji klinis fase 2.

“Saya mengajak semua pihak terutama para stakeholder dan para pihak yang mengerti soal pervaksinan dan soal pengendalian Covid-19 untuk senantiasa berpikir positif, termasuk apapun yang berkaitan dengan penelitian,” kata Rahmad kepasa Gesuri id di Jakarta, Sabtu (20/2).

Terlebih politisi PDI Perjuangan ini mempertanyakan pernyataan sejumlah pihak bahwa keberadaan Vaksin Nusantara mengada-ada, tidak kredibel bahkan dikatakan hanya akal-akalan para penelitinya. Sebab dengan pernyataan dan narasi seperti itu maka masyarakat malah akan dibuat bingung.

Baca: Abidin Optimistis Indonesia Mampu Produksi Vaksin Nusantara

“Penelitian ini melibatkan perguruan tinggi ternama dan sudah masuk dalam list WHO. Tentu kredibilitas seperti Undip, sudah pasti taruhanya bila penelitianyan tidak kredibel,” sindir Rahmad.

Ia juga mempertanyakan pihak-pihak yang tidak berkompeten di bidangnya memandang kehadiran Vaksin Nusantara dengan cara pikir yang negatif.

“Soal yang menentukan apakah itu abu-abu, soal itu aman tidaknya Vaksin Nusantara bukanlah ranah akademisi. Juga yang memgeluarkan persetujuan dan menilai bukan seorang epidimologi,” imbuhnya.

Rahmad menegaskan ada lembaga negara yang diberi tugas konstitusional untuk melakukan kajian dan penilaian serta diberi kewenangan memutuskan layak tidaknya Vaksin Nusantara digunakan untuk rakyat Indonesia.

“Ada tugas negara lewat BPOM yang diamanahkan rakyat bertugas memutuskan layak dan tidaknya setelah menilai melalui uji klinis. BPOM yang menentukan. RakyaT dan kita percaya BPOM tidak bisa didikte,” tegas Rahmad.

Untuk itu, Rahmad meminta kepada semua pihak sebaiknya menyerahkan sepenuhnya kepada institusi negera yang memang dibentuk untuk melakukan kajian dan memutuskannya.

“Serahkan dan berikan karpet merah kepada siapapaun dan isntitusi manapun yang berupaya berjuang menemukan vaksin. Termasuk saudara kita epidimologi kita berikan karpet merah untuk berjuang bersama,” ajak Rahmad.

Menurutnya, berjuang bersama tidak harus menemukan vaksin, namun berjuang bisa dilakukan dengan membangun narasi yang menyejukan masyarakat dna itu sudah dapat dikatakan bagian dari bentuk berjuang.

“Jadi bisa tidaknya efikasi (khasiat) serta aman tidaknya Vaksin Nusantara kita serahkan pada BPOM yang menilai dan memutuskan bila kita. Jangan belum-belum menghakimi,” katanya.

Baca: Herman Herry Sambut Baik Usulan Kapolri Terkait UU ITE

Ia bahkan meminta jika ada pihak-pihak yang memiliki persoalan dengan para peneliti Vaksin Nusantara untuk lalu dibawa-bawa ke ranah publik.

“Sekali lagi saya mengajak semua pihak untuk berpikir positif. Jangan masalah di luar subtansi, kita bawa ke ranah publik,” pesannya.

Terkait Vaksin Nusantara ini, Rahmad Handoyo mengingatkan DPR RI dan pemerintah sepakat untuk mendukung semua penemuan vaksin untuk menghentikan pandemi Covid-19.

“Komisi IX DPR RI tegas dalam kesimpulan rapat dengan Kemenkes beberapa waktu lalu mendukung penemuan Vaksin Merah Putih dan calon vaksin lainnya untuk diberikan dukungan agar temuan anak bangsa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Termasuk Vaksin Merah Putih maupun yang lainnya,” tandasnya.

Quote